Sabtu, 20 April 2024

Rumah Terbakar, Pang Pang dan Tiga Anaknya Terjebak di Dapur

Berita Terkait

Anggota Inafis Polresta Barelang melakukan olah tkp dan korban kebakaran di gudang air Kawasan Industri Mega Cipta batumerah Batuampar, Kamis (21/6). Pada kejadian tersebut 6 orang korban meninggal dunia. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Enam orang tewas dalam insiden kebakaran yang terjadi di Kawasan Industri Mega Cipta Industrial Park Blok A2 Nomor 3, Batuampar, Batam, Kamis (21/6) sekitar pukul 05.00 WIB. Dari enam korban tersebut lima di antaranya merupakan satu anggota keluarga.

Mereka adalah Joshua Pakpahan dan istirnya, Pang Pang, serta ketiga anaknya yakni William, Eby, dan Coco. Sementara satu korban lainnya bernama Ance yang merupakan asisten rumah tangga di keluarga tersebut.

Selain keenam korban yang meninggal, di tempat tinggal Joshua tersebut juga ada satu asisten rumah tangga lainnya, Anggit. Namun Anggit berhasil selamat dalam insiden tersebut.

“Korban merupakan satu keluarga yang tinggal di sini. Sementara, satu orang yang kritis merupakan pembantunya yang saat ini sudah dibawa ke rumah sakit,” kata Kapolda Kepri Irjen Pol Didid Widjanardi saat meninjau lokasi kebakaran, Kamis (21/6).

Dikatakan Didid, sejauh ini pihaknya belum mengetahui dari mana sumber api maupun penyebab kebakaran itu. Untuk itu pihaknya memanggil Tim Laboratorium Forensik dari Medan. Nantinya, Tim Laboratorium Forensik akan melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan beberapa barang bukti.

“Saat ini saya tidak bisa menerka-nerka penyebab kebakaran maupun sumber apinya dari mana. Kami tunggu pemeriksaan dari Tim Labfor untuk memeriksa penyebab kebakaran,” tuturnya.

Sementara itu, kondisi Anggit masih terbaring lemas di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam, kemarin. Kapolresta Barelang Kombes Hengki bersama dengan Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Kepri AKBP Hernowo yang menjenguk korban di ruang Tulip mengatakan, kondisi korban sudah sadarkan diri setelah mendapatkan perawatan.

“Cuma saat ini kondisi dia masih dalam keadaan trauma atas kejadian itu. Selain itu, kondisinya juga tidak ada luka bakar sama sekali. Dia hanya mengalami sesak karena menghirup asap yang tebal,” kata Hengki.

Kapolres mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara diketahui saat terjadi kebakaran Anggit dan lima korban lainnya, selain Joshua, sedang berada di dapur. Saat api membesar, mereka tak bisa keluar karena tidak ada akses atau pintu keluar dari dapur.

Sementara Joshua berada di ruang tamu saat terjadi kebakaran. “Tidak ada pintu sama sekali karena tembok semua di belakang itu. Mereka tidak bisa lari ke mana-mana, sehingga korban lemas karena menghirup asap,” tuturnya.

Salah seorang sekuriti kawasan industri Mega Cipta Industrial Park, Kariman, mengatakan kebakaran tersebut pertama kali diketahui oleh rekannya, Hendrik. Kemudian Hendrik memberitahu kejadian ini kepada dirinya dan langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran. Namun saat itu kondisi api sudah membesar dan membakar sebagian besar ruko tempat Joshua dan keluarganya tinggal.

“Kalau Pak Joshua ini meninggalnya di ruang tamu dalam kondisi terbakar. Sementara istri, anak sama pembantunya itu di belakang dekat dapur,” ujarnya.

Menurut dia, selama ini Joshua merupakan penyuplai air bersih ke kapal-kapal yang singgah di Pelabuhan Batuampar. Selama ini, Joshua tinggal di perusahaannya itu. Ia tinggal di sana bersama istri, ketiga anak, serta dua orang asisten rumah tangganya.

“Kemungkinan saat terjadi kebakaran mereka masih tidur. Selain itu akses keluarnya juga cuma satu, makanya terjebak semuanya di belakang rumah,” katanya.

Kapolda Keppri Irjen Pol Didid Widjanardi meninjau langsung evakuasi para korban kebakaran di gudang air Kawasan Industri Mega Cipta batumerah Batuampar, Kamis (21/6). Pada kejadian tersebut 6 orang korban meninggal dunia. F Cecep Mulyana/Batam Pos

Untuk mengetahui penyebab kematian korban, Polda Kepri akan melakukan autopsi terhadap enam jenazah korban.

“Hari ini (kemarin, red) juga kami melakukan autopsi,” kata Kabiddokkes Polda Kepri Kombes Pol Djarot Wibowo, Kamis (21/6).

Ia mengatakan saat ini belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban, sebelum hasil otopsi keluar. “Nanti setelah ini selesai, saya beritahu,” ungkapnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Erlangga mengatakan polisi akan melakukan pemeriksaan mendalam atas kasus ini. Erlangga mengatakan jajaran kepolisian telah meminta keterangan dari tiga orang saksi. Nantinya juga akan meminta keterangan dari Anggit, korban selamat dalam insiden tersebut.

“Tapi menunggu kondisi korban membaik dulu,” ujarnya.

Ia mengatakan telah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dan telah mengumpulkan beberapa barang bukti dan mengkoordinasikannya ke Laboratorium Forensik Medan serta Ditreskrimum Polda Kepri.

“Saat ini masih dalam proses lidik dan sidik,” tuturnya.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, bersama Sekretaris Daerah Kota (Sekda) Batam Jefridin dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Kota Batam juga mengunjungi lokasi kebakaran di Batuampar, kemarin.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Batam Hasyimah mengatakan, Pemerintah Kota Batam siap menyiapkan tenaga dan bantuan jika diperlukan. Namun pihaknya masih menunggu proses penyelidikan terlebih dahulu.

“Apa yang bisa kami bantu, kami tengok perkembangannya,” kata dia. (iza/ska/gie)

Update