Kamis, 25 April 2024

Ribuan KTP Menumpuk di Kecamatan

Berita Terkait

Petugas merapihkan KTP warga yang sudah jadi.
Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Sebanyak 6.500 keping KTP elektronik menumpuk di Kecamatan Bengkong. Ribuan KTP ini tak kunjung diambil warga, sementara pihak kecamatan mengklaim telah melakukan berbagai imbauan agar warga segera mengambil dokumen kependudukan tersebut.

“Jumlah yang menumpuk ini, dari yang dicetak reguler maupun yang dicetak darurat,” terang Camat Bengkong M Tahir, Minggu (24/6) siang.

Tahir menyampaikan, awalnya KTP yang tercetak secara reguler sebanyak 3 ribu keping sementara yang tercetak darurat sebanyak 9.800 keping. Dari sekian banyak yang belum diambil yakni dari KTP yang dicetak darurat.

“(Yang tercetak darurat) hanya sekitar 40 persen yang sudah ambil,” imbuhnya.

Ia menyesali keadaan tersebut, karena saat mencetak darurat pihaknya bekerja ekstra dan warga selalu mendesak kecamatan segera memberikan solusi terkait tuntutan warga tersebut.

“Jangan hanya mendesak kami pada saat kepengurusan dokumen seolah-olah emergency atau darurat, maunya KTP selesai dua jam atau tiga jam. Tapi saat ini KTP sudah siap (dicetak), sampai kini belum diambil,” paparnya.

Berbagai cara sosialisasi, ia mengklaim telah lakukan baik mengunakan media spanduk hinga media sosial hingga mengumuman di masjid-masjid.

“Lewat grup Whatsapp lurah, grup Whatasapp forum RT RW hingga sms ke orangnya sudah kami lakukan. Kami pun umumkan di masjid-masjid,” ucapnya.

Ia mengaku kini masih terus mencari cara agar KTP terebut terdisribusikan dengan baik. Termasuk mempertimbangkan apakah bisa dokumen ersebut dbagi oleh RT RW, namun sepengetahuannya KTP merupakan dokumen penting yang tidak bisa dititipkan sembarang. Menurutnya, ia akan kembali menyampaikan ke RT RW dan lurah agar meneruskan informasi tentang KTP ke warganya masing-masing.

“Kalau hilang siapa yang tanggungjawab, takutnya disalahgunakan orang, bisa berbahaya nanti. Makanya yang lebih baik, warga datang ke kecamatan,” ucapnya.

Selain imbauan, pihaknya juga sempat melakukan layanan ekstra. Namun lambat laun,layanan ini tak terlalu diminati dan warga yang datang ke kecamatan perlahan sepi.

“Sebelum ini, satu bulan kami buka layanan estra. Hari-hari pertama saja ramai. Kami akan buka lagilah, kalau yang datang ramai,” pungkasnya. (iza)

Update