Jumat, 19 April 2024

Alat Keselamatan Kapal Ditambah 25 Persen

Berita Terkait

Sebuah boatĀ  yang membawa penumpang melintas diperairan Sekupang, (19/6) lalu. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Ketua Bidang Penumpang, DPC Insa Batam, Ahmadi mengatakan kejadian kapal tenggelam yang kayu yang terjadi di Lingga perairan Kepri merupakan kesalahan dari nahkoda kapal karena itu kapal barang tapi dipaksa dijadikan kapal penumpang.

“Kalau untuk kapal yang berangkat dari PDS aman termasuk alat keselamatan, apalagi cuaca akhir-akhir ini sedikit tidak bersahabat,” kata dia.

Ia menjelaskan ketika cuaca kurang bersahabat, biasanya kapten kapal memilih pelayaran melalui selat. Hal ini guna menghindari gelombang yang tinggi. Sebelum berangkat lanjutnya pihak kapal sudah mengecek ketersediaan alat keselamatan. Seperti jaket keselamatan, itu ditambah 25 persen dari total kapasitas kapal.

“Ini guna antisipasi,” sebutnya.

Pasca kejadian tenggelamnya kapal tersebut, hingga saat ini belum ada informasi yang diterima dari pihak KPLP Batam. Menurutnya sejauh ini cuaca masih aman untuk berlayar. Operator kapal harus memperhatikan kapasitas penumpang sebelum berangkat dan jangan memaksakan jika kapal penuh..

Sementara itu Kepala KPLP, Barnet mengatakan seluruh kapal sudah dilengkapi dengan alat keselamatan yang memadai seperti jaket pelampung. “Semua sudah ok. Seluruh kapal dalam keadaan siap dalam melayani penumpang,” ungkapnya.

Menurutnya, sebelum kapal diberangkatkan semua harus jelas mulai dari manifest penumpang hingga alat keselamatan. Operator kapal menurutnya sudah mengerti akan hal ini. Pihaknya bertugas memberikan izin berlayar jika kapal memenuhi semua ketentuan.

“Kalau cuaca bagus dan semua dipenuhi dengan baik makanya baru boleh berangkat. Kami juga turun memastikan tidak ada kelebihan penumpang kapal,” terangnya.

Pemandangan berbeda terjadi di pelabuhan pengumpan Sekupang. Penumpang kapal motor pompong ini tidak mengenakan jaket keselamatan saat akan berlayar ke Pulau Belakangpadang.

Musa, salah seorang penumpang menuturkan sudah menjadi hal biasa tidak mengenakan jaket keselamatan karena perjalanan tidak terlalu jauh.

“Kan dekat sini, jadi tak payah pakai pelampung,” sebutnya.(yui)

Update