batampos.co.id – Selama operasi ketupat yang dilaksanakan Polda Kepri tercatat sebanyak 6 kasus kecelakaan lalu lintas dan 6 kasus kriminal.
Kapolda Kepri Irjen Pol Didid Widjanardi mengklaim pelaksanaan operasi ketupat tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu.
“Jumlah angka lakalantas dan kriminal menurun dibandingkan tahun lalu. Lalu arus lalu lintas pemudik juga sangat lancar,” katanya, Senin (25/6/2018).
Ia menjabarakan 6 kasus kecelakaan lalu lintas menyebabkan 3 orang meninggal dunia, 5 luka berat, 18 luka ringan dan kerugian materil sebanyak Rp 26juta. Dibandingkan tahun lalu terjadi sebanyak 9 kasus kecelakaan lalulintas.
“Kasus kriminalitas menonjol terjadi selama operasi adalah sebanyak 6 kasus yakni pencurian pemberatan 2 kasus, pencurian kendaraan bermotor dua kasus, penganiayaan satu kasus dan kecelakaan di laut satu kasus,” ungkapnya.
Selain itu, Didid menuturkan jajaranya mencatat penumpang yang berangkat melalui pelabuhan laut tercatat sebanyak 510.416 orang dan datang sebanyak 459.957 orang. Sedangkan keberangkatan melalui bandara sebanyak 200.870 orang dan datang sebanyak 174.796 orang.
“Selama operasi ketupat ini kami berhasil menjaga kestabilitasan dan ketersediaan harga sembako di Kepri. Lalu juga menekan angka kriminalitas di Kepri,” tuturnya.
Operasi ketupat yang diselenggarakan selama 18 hari mulai 7 hingga 24 juni melibatkan sebanyak 1081 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemda, serta stakeholders terkait dan elemen masyarakat lainnya di seluruh jajaran Polda Kepri.
“Dengan jumlah pos pengamanan sebanyak 25 lokasi dan pos pelayanan sebanyak 21 lokasi,” kata Didid.
Ia mengatakan suksesnya pelaksanaan operasi ketupat tahun ini, tidak terlepas dari koordinasi yang baik antar semua pihak terkait.
“Saya ucapkan terimakasih kepada instansi terkait serta peran serta masyarakat dalam pelaksaan arus mudik dan balik,” ungkapnya. (ska)