Selasa, 23 April 2024

Buka Trayek Menuju China dan Korea

Berita Terkait

batampos.co.id – Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim tengah berupaya membuka trayek langsung menuju China dan Korea Selatan. Makanya saat ini tengah menjajaki kerjasama dengan maskapai penerbangan dari kedua negara Asia Timur tersebut.

“Anak perusahaan Korean Airlines merupakan salah satu yang berminat untuk kerjasama,” kata Direktur BUBU Hang Nadim Batam Suwarso, Kamis (28/6).

Wacana membuka penerbangan China dan Korea Selatan merupakan upaya untuk memanfaatkan slot-slot kosong yang ada di Hang Nadim. Selama ini, slot-slot tersebut dimanfaatkan oleh pesawat-pesawat yang datang melakukan perbaikan di hanggar milik Lion Air.

“Dalam tiga tahun ini, Hang Nadim sudah beroperasi selama 24 jam terutama pada jam-jam malam. Kami hanya ingin memanfaatkan slot-slot kosong untuk penerbangan luar negeri tersebut,” jelasnya.

China dan Korea dianggap memiliki potensi wisman yang besar. Potensi tersebut dapat dilihat saat percobaan penerbangan langsung dari Korea beberapa waktu lalu. Pesawatnya selalu penuh.

Namun kerjasama dengan maskapai asal negeri Panda dan negeri Gingseng masih terkendala sejumlah hal. Salah satunya adalah Okupansi penumpang dari Batam menuju kedua negara tersebut masih di bawah 50 persen.

“Kalau dari Cina atau Korea ke Batam sudah mencukupi. Tapi yang jadi masalah adalah dari Batam ke sana (Cina dan Korea), masih dianggap tidak ekonomis,” jelasnya.

Sehingga untuk menutupi kekurangan tersebut, Hang Nadim menawarkan sejumlah solusi. Contohnya adalah pemberian diskon landing fee hingga 50 persen dan juga berencana menawarkan diskon untuk passenger service charge (PSC).

Tapi ternyata solusi tersebut masih belum cukup menarik bagi maskapai asal negara Asia Timur tersebut. Pilihan kedua adalah menjadikan Batam sebagai Hub bagi penerbangan Internasional dari dan menuju Indonesia.

“Mskapai penerbangan Korea Selatan sudah berminat untuk menjadikan Batam seabgai tempat transit menuju destinasi akhir di Indonesia,” paparnya.

Calon penumpang antri saat melakukan chek-in di konter maskapai penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam, Rabu (6/6). F Cecep Mulyana

Saat ini Hang Nadim Batam masih terus bernegosiasi dengan anak perusahaan Korean Airlines, untuk melihat take and give yang layak ditawarkan melalui kerjasama tersebut. BP Batam minta agar pelayaan penerbangan dari batam ke korea dilayani 3 kali seminggu. Namun sejauh ini mereka baru sanggup 1 kali dalam seminggu.

Maskapai penerbangan Indonesia juga tertarik seandainya rute penerbangan langsung menuju luar negeri tersebut bisa diwujudkan. Salah satunya adalah PT. Garuda Indonesia

Maskapai plat merah tersebut tengah mengevaluasi rencana pembukaan trayek langsung dari Batam ke sejumlah negara. Banyak permintaan agar maskapai penerbangan bintang lima ini membuka rute penerbangan langsung ke Jeddah, Kanton dan kota-kota asal Wisatawan Mancanegara.

“Rencana itu sudah ada, tapi masih dalam tahap evaluasi,”ujar Plh GM Garuda Indonesia Batam, Shinta Gustiawaty.

Hingga saat ini belum ada rute langsung penerbangan internasional di Batam, kecuali ke Malaysia. Sejumlah turis asing yang ingin berkunjung ke Kepri harus lebih dulu ke Singapura, sebelum akhirnya menginjakan kaki di Batam.

Kondisi serupa juga dialami oleh masyarakat Batam yang ingin bepergian ke luar negeri. Mereka harus ke Singapura untuk mendapat layanan perbangan internasional ke negara tujuannya.

“Masukan dari Batam disampaikan ke kantor pusat untuk dievaluasi untuk penambahan jaringan Garuda,” jelasnya.

Garuda Indonesia masih optimis market penerbangan lansung internasional menguntungkan. Menurutnya pasar Batam cukup tinggi, terutama dari dan menuju Jeddah dan beberapa negara di Asia Timur.

Terkait penerbangan langsung dari Batam ke Jeddah, Garuda Indonesia telah melakukan pertemuan langsung dengan sejumlah penyelenggara Umrah di Batam. Hasil pertemuan tersebut menunjukan bahwa pasar di Batam sangat besar untuk penerbangan menuju Jeddah.

Namun masih ada sejumlah aspek yang harus menjadi dipertimbangkan oleh maskapai penerbangan bintang lima ini. Diantaranya adalah mengenai ketersediaan armada dan rotasi pesawat.

“Market saya yakin banyak animonya. Tapi kita kembalikan ke Pusat untuk melihat ketersediaan pesawat dan rotasinya,” tuturnya.

Suwarso juga menyebutkan pihak Bandara Internasional Hang Nadim akan memberikan insentif.

“Pembukaan ini sangat diapresiasi oleh para airline. Kepala BP Batam juga merencanakan akan memberikan insentif ke maskapai yang buka rute internasional,” kata Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim, Suwarso, Kamis (28/6).

Saat ditanya intensif apa saja yang akan diberikan. Suwarso menuturkan kemungkinan akan memberikan intensif terkait tarif pendaratan dan parkir pesawat.
Dengan adanya intensif ini, maskapai-maskapai berada di Hang Nadim dapat membuka rute internasional ke Eropa.

“Harapannya seperti itu,” ucapnya.

Pembukaan rute internasional ini, diyakini mampu mendongkrak sektor pariwisata di Batam khususnya, Kepri umumnya. Namun, ada beberapa kendala untuk pembukaan rute ini. Suwarso menuturkan salah satunya masih rendahnya permintaan atas tiket rute Eropa ke Batam atau sebaliknya.

“Biasanya maskapai itu mau jalani rute itu apabila permintaan itu diatas 60 persen. Namun sekarang itu masih dibawah 50 persen saja,” tuturnya.

Suwarso menuturkan alasan kenapa harus menunggu permintaan di atas 60 persen, karena tingginya biaya operasional rute internasional tersebut. “Tentunya mereka menghitung cost, untung ruginya. Jadi kalau melihat saat ini, minat itu masih kecil,” ujarnya.

Hingga kini, di Bandara Internasional Hang Nadim masih memiliki satu rute internasional saja ke Malaysia saja. Sedangkan rute domestik, Hang Nadim melayani ke berbagai daerah di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa. (ska/leo)

Update