Sabtu, 20 April 2024

KM Bukit Raya Mulai Beroperasi

Berita Terkait

batampos.co.id – KM Bukit Raya akhirnya beroperasi kembali sejak Kamis (28/6) setelah awal puasa lalu masuk dok akibat menabrak batu karang di perairan Sedanau Kabupaten Natuna.

Kepala Dinas perhubungan Pemkab Natuna Iskandar DJ mengatakan, KM Bukit Raya saat ini sudah bergerak dari Kijang Tanjungpinang menuju Natuna. Selanjutnya mene­ruskan perjalanan ke Pontianak. Diakui Iskandar, target pihak Pelni memperbaiki kerusakan lambung kapal akibat menabrak batu karang meleset.

Awalnya kapal tersebut bisa melayani puncak arus balik lebaran, namun baru setelah lebaran beroperasi. “Memang ada alasan teknis, kemunduran waktu dari target perbaikan. Karena kapal harus diuji beberapa hari setelah selesai diperbaiki atau diapungkan di air beberapa hari untuk memastikan kapal tidak bocor,” kata Iskandar, Kamis (28/6).

KM Bukit Raya masih melayani rute pendek. Dari Tanjungpinang, singgah di Letung dan Anambas. Lalu singgah di Selat Lampa, dan menuju pulau Midai, Serasan, dan Pontianak. Setelah itu kembali lagi Tanjungpinang.

“Beroperasinya KM Bukit Raya ini, transportasi laut sudah lancar. Ditambah tiga kapal perintis KM sabuk Nusantara, 30, 39 dan 59. Sementara KM Sabuk Nusantara 80 yang masih proses izin di kementerian,” katanya.

Dikataan Iskandar, kapal perintis sabuk Nusantara jalur berlayarnya sedikit lama dibanding KM Bukit Raya. Ini karena kapal tersebut singgah di satu pelabuhan bisa seharian. Disebabkan pengisian bahan logistik seperti air. Dengan demikian kapal perintis menjadi alternatif jika tidak terdapat kapal lainnya.

Persoalan pengisian logistik pelabuhan kata Iskandar masih menjadi kendala dibeberapa pe­labuhan penumpang. Ini dikarenakan pelabuhan tersebut belum dilengkapi kebutuhan air bersih. Pemerintah sudah mengusulkan ke Kemen­terian terkait mengenai kelengkapan sarana pelabuhan, baik sarana air bersih, listrik, terminal pelabuhan dan lainnya.

Menurutnya, saat ini di Natuna sudah setiap kecamatan memiliki pelabuhan penumpang, seperti pelabuhan Selat Lampa, pelabuhan Sedanau, Midai, Subi, Serasan, Pulau Laut dan Pulau Tiga. Namun, baru di Pulau Tiga yang dilengkapi dengan pengisian air bersih.
”Sarana pelabuhan ini sangat penting untuk menunjang kelancaran transportasi laut. Tidak hanya kenyamanan penumpang, kapal lebih mudah mendapatkan suplai logistik,” sebutnya. (arn)

Update