Jumat, 29 Maret 2024

Waspadai Demam Berdarah di Karimun

Berita Terkait

Kabid Program Pengendalian Penyakit (P2) Dinkes Kabupaten Karimun Sugianto (pakai topi) ketika melakukan Abatesasi di permukiman warga. (Istimewa)

batampos.co.id – Demam Berdarah Dengue (DBD) menyerang Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Tercatat sudah ada 48 kasus hingga Juni 2018. Dua penderita di antaranya meninggal dunia.

Kedua korban meninggal merupakan orang dewasa yang berasal dari Kelurahan Sungai Lakam Barat, Kecamatan Karimun, Katimun. Mereka meninggal pada Juni lalu.

Kabid Program Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karimun Sugianto mengatakan, kasus DBD perlu dilakukan antisipasi agar tidak ada lagi korban berikutnya. Untuk itu, Dinkes Karimun menginstruksikan kepada semua Puskesmas agar bergerak melakukan abatesasi. Menaburkan serbuk abate pada tempat-tempat penampungan air di rumah warga.

“Jangan sampai kasusnya tinggi dulu baru bergerak. Justru harus ada gerakan sejak dini. Apalagi curah hujan sekarang cukup tinggi. Sehingga perlu kami tingkatkan kewaspadaan,” kata Sugianto, Sabtu (7/7).

Jika mengacu data Dinkes pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah penderita DBD hingga pertengahan 2018 terbilang cukup rendah. Pada 2014 lalu tercatat ada 390 kasus. Delapan penderita di antaranya meninggal dunia. Lalu pada 2015 terdapat 368 kasus dan tujuh penderita di antaranya meninggal dunia.

Selanjutnya 2016, merupakan jumlah kasus tertinggi mencapai 424 penderita. Enam orang di antaranya meninggal dunia. Kemudian pada 2017, terdapat 76 kasus DBD dengan dua orang meninggal dunia.

Tahun ini hingga Juni, terdapat 48 kasus dan dua penderita meninggal dunia. Jumlah ini memang dimungkinkan bertambah. Namun signifikansinya tidak akan melebihi jumlah kasus pada 2016 dan tahun-tahun sebelumnya.

Sebelumnya, Dinkes sudah melakukan foging untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa. Namun upaya pemberantasan dengan Abate tetap diperlukan. Karena foging hanya akan membunuh nyamuk dewasa.

(bbi/JPC)

Update