batampos.co.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang memperkirakan sepanjang dua hari ke depan masih akan terjadi hujan di sebagian besar wilayah Tanjungpinang dan Bintan. Ini akan menjadi dampak dari kondisi berawan yang sudah berlangsung sejak kemarin.
Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Robi menjelaskan, hujan yang diprediksi turun selama dua hari ke depan ini sifatnya hujan ringan dan tidak merata. “Itu prakiraan dari pantauan radar kami sejauh ini,” ungkapnya, kemarin.
Robi melanjutkan, yang juga harus diwaspadai dalam sehari dua ke depan adalah terjadinya peningkatan gelombang laut. Di wilayah Anambas dan Natuna, Robi menjelaskan tinggi gelombang dalam pantauan mencapai 2,5 meter. Meski sifatnya temporer, sambung dia, nelayan diimbau tetap waspada.
Sejauh ini, angin yang berembus di laut arahnya dari barat daya dan tenggara. Bertiup 10 sampai 38 km per jam. Robi menjelaskan, situasi ini masih kondusif. Walau begitu, perlu diwaspadai adanya timbul awan cumulonimbus, yang bisa mengakibatkan puting beliung. “Imbauan kami ketika timbul awan itu, bisa tiba-tiba hujan disertai angin kencang dan gelombang. Nelayan harus waspada,” imbau Robi.
Embusan angin kencang ini merupakan imbas dari arus angin yang cukup kuat dari wilayah Australia. Diperkirakan kondisi semacam ini bertahan sampai September mendatang. Fenomena ini menyebabkan sebagian wilayah di Jawa dan Nusa Tenggara mulai memasuki musim kemarau. Sementara untuk Kepri, tidak bisa diprediksi lebih rinci.
“Karena Kepri ini tergolong unik. Bisa disebut nonzone. Tidak jelas kemaraunya. Intensitasnya memang berkurang,” ujar Robi.(aya)