Kamis, 25 April 2024

Dua Nelayan Bintan Hilang Kontak di Perairan Berakit

Berita Terkait

Awak Kapal RB 209 TPI melakukan pencarian dua nelayan yang hilang di Perairan Berakit, Sabtu (14/7).
foto: basarnas

batampos.co.id – Dua nelayan asal Desa Kelong Kecamatan Bintan Pesisir Kabupaten Bintan hilang kontak saat mencari ikan dengan boat pancung di Perairan Berakit, Kabupaten Bintan. Kabar kehilangan keduanya baru dilaporkan, Jumat (13/7/2018).

Kedua nelayan yang hilang merupakan warga RT 03 RW 01 Desa Kelong masing-masing bernama Haidan Asma bin Salim, 28, dan Deri bin Nain, 26. Keduanya hilang kontak saat berada di posisi 01 38.00 N – 104 35.00 E.

Kepala Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang Budi Cahyadi yang dikonfirmasi, Sabtu (14/7) siang membenarkan dua nelayan asal Bintan hilang kontak saat mencari ikan di Perairan Berakit.

Informasi awal hilangnya dua nelayan diterima Pihak Basarnas Tanjungpinang, Jumat (13/7) sore.

Pihak Basarmas menerima informasi dari petugas Bhabinkamtibmas Desa Kelong yang meneruskan kabar hilangnya dua nelayan asal Bintan dari Ketua HNSI Bintan Pesisir.

Sejak Jumat sore, Pihak Basarnas menerjunkan kapal Rescue Boat 209 TPI dengan 12 kru kapal dan 2 unit kapal ikan milik HNSI Kijang. Pencarian dilakukan di perbatasan perairan Malaysia dan Indonesia di sekitar perairan Berakit 42 NM.

“Kabar hilang kontaknya dua nelayan telah kami sampaikan melalui radio. Juga ke nelayan jika kebetulan melihat kapal yang membawa kedua nelayan itu sebaiknya berkoordinasi,” katanya.

Untuk koordinasi, pihaknya juga telah dibantu kapal dari Lantamal IV Tanjungpinang.

Kemudian Pihak Basarnas Tanjungpinang juga telah melakukan koordinasi dengan Basarnas Pusat. Karena diduga kapal yang membawa nelayan tersebut masuk ke Perairan Malaysia.

“SAR Malaysia juga telah membantu melakukan pencarian dengan radius 15 meter dari lokasi awal hilangnya boat,” katanya.

Pencarian yang dilakukan Pihak Basarnas terkendala cuaca yang buruk. Sekitar pukul 13.00 WIB ketinggian gelombang di lokasi pencairan tepatnya di Perairan Berakit mencapai 2-3 meter. Akibatnya kapal Rescue Boat Basarnas berlindung di Pulau Batu Puteh.

“Saat ini pencarian kami berhentikan sementara karena cuaca yang buruk. Kapal telah bersandar di Tanjunguban. Besok baru akan dilanjutkan pencarian kembali,” jelas dia.

Sementara Bhabinkamtibmas Desa Kelong Brigadir M Kurniawan dihubungi, Sabtu (24/7 mengatakan sebenarnya Sabtu (7/7) sekitar pukul 02.00 WIB, dua kapal kayu ukuran 30 kaki 2 GT bertolak dari Desa Kelong.

“Sebenarnya mereka bertiga namun dua kapal. Haidan dan Deri satu kapal sedangkan Pak Atay sendiri,” kata lelaki yang akrab disapa Frengky.

Ia mengatakan, Ahad (8/7) itu Atay yang merupakan nelayan lainnya masih bertemu dengan keduanya.

“Pak Atay jumpa keduanya namun keduanya masih mau memeriksa rumpon. Jadi Pak Atay kembali dulu ke Kelong,” katanya.

Biasanya lanjut dia, menurut keluarga, keduanya jika mencari ikan di Perairan Berakit paling lama dua hari berikutnya sudah kembali.

“Kalau tanggal 7 mencari ikan maunya tanggal 9 sudah kembali. Tapi sampai sekarang belum kembali dan lost kontak,” katanya menambahkan dirinya telah berkoordinasi dengan Basarnas Tanjungpinang. (met)

Update