Kamis, 18 April 2024

Kisah Warga Ruli Belian tentang Kebakaran yang Menghanguskan Rumah Mereka

Berita Terkait

Inilah lokasi kebakaran di Ruli Beverly, Batamcentre habis dilalap sijago merah sekitar pukul 03.00 WIB, Sabtu (14/7). Kejadian ini tidak ada korban jiwa. F Dalil harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Kampung Ruli Belian RT 3 RW 28, Belian, Batamkota dilalap habis oleh si jago merah, Sabtu (14/7) dini hari. Kejadian ini begitu cepat.

Api pertama kali muncul di rumah Solihin. Rumah itu berhadap-hadapan dengan pagar seng milik salah satu perusahaan di Batam.

Bagaimana kisah mereka?

Iwandi, salah satu warga, mengatakan saat normal saja, sangat sulit melewati gang-gang sempit di kampung tersebut.

“Saya tidak tahu, mungkin Tuhan masih sayang sama kami. Sehingga tidak ada satupun korban dari kebakaran ini,” tuturnya.

Ia mengatakan begitu api membakar rumah Solihin, beberapa tetangganya mengedor-gedor rumahnya. Saat terbangun, ia melihat api sudah menari-nari di rumah Solihin. Selang tak berapa lama, api merambat ke rumah Iwandi yang bersebelahan dengan rumah Solihin.

“Saya melihat jalannya api itu bukan dari belakang ke depan atau dari samping kiri ke kanan. Tapi jalannya tak beraturan. Zig zag gitu,” tuturnya.

Sulaiman, warga yang tak jauh dari rumah Solihin menuturkan cukup kaget dengan kejadian ini. Ia tidak menyangka akan terjadi kebakaran.

“Saya hanya bisa menyelamatkan motor dan Tv saja,” ucapnya.

Dari penuturannya kebakaran sekitar pukul 02.45. Sedangkan dirinya terbangun sekitar pukul 03.00. Ketika itu api sudah berada di dekat rumahnya.

“Rumah saya dengan sumber api itu berjarak sekitar 30 meter. Namun ketika itu pemadam kebakaran masih belum datang,” ungkapnya.

Pemadam kebakaran, kata Sulaiman baru datang sekitar 15 menit setelah dirinya terbangun. Namun tidak bisa mencapai hingga ke dalam bagian kampung.

“Tidak ada rumah warga yang tersisa di sini pak. Semuanya habis terbakar,” ujarnya.

Pria asal Jombang ini hanya bisa menyelamatkan kendaraanya serta beberapa helai pakaian saja. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan ini hanya bisa pasrah.

“Saya belum berniat pulang kampung, masih ingin berusaha disini,” ujarnya.

Sementara itu Rt 003 RW 20 Animah juga kurang mengetahui penyebab kebakaran. Tapi begitu kebakaran terjadi, ia mengatakan warganya saling membangun orang-orang yang masih terlelap. Akibat hal ini, tidak ada satupun korban meninggal dunia dari peristiwa ini.

“Syukurlah, saya sangat bersyukur,” ungkapnya. (ska)

Update