Kamis, 28 Maret 2024

Sekolah Swasta Mulai Ditinggalkan

Berita Terkait

batampos.co.id – Penerimaan Perserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran (TA) 2018 menjadi rintangan sulit bagi sekolah swasta yang ada di Provinsi Kepri. Pasalnya, dari 29.150 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menjalani Ujian Nasional (UN), lulusannya 98 persen masuk sekolah negeri.

”Saat ini, kisruh PPDB tingkat SMA/SMK se-Kepri sudah mulai kondusif. Bahkan, 98 persen atau sekitar 28.567 calon siswa SMA/SMK tertampung di sekolah-sekolah negeri,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kepri, Muhammad Dali, Kamis (19/7) di Tanjungpinang.

Dijelaskan Dali, sekolah negeri tersebut bukan hanya SMA/SMK saja tetapi ada juga Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang tersebar di kabupaten/kota di Kepri. Ia mengakui, tingginya animo masyarakat untuk memasukan putra-putrinya di sekolah negeri menimbulkan problem baru. Yakni, jumlah yang masuk ke swasta sangat minim.

”Meskipun demikian, sekolah-sekolah swasta tertentu tetap mendapatkan respek yang tinggi,” papar Dali.

Mantan Kepala Bidang (Kabid) SMK Disdik Kepri tersebut menjelaskan, persoalan PPDB tingkat SMA/SMK ini hanya dialami dua wilayah di Kepri. Yakni, Tanjungpinang dan Batam. Hanya saja, untuk Kota Tanjungpinang, masih bisa ditangani dengan baik.

”Sementara di Batam, solusi yang diberikan adalah dengan menambah rombongan belajar di sejumlah sekolah. Karena masyarakat ngotot minta anaknya masuk ke sekolah negeri,” jelas Dali.

Ditegaskan Dali, menyiasati hal itu, kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dua waktu belajar atau sistem sif, yakni pagi dan sore. Selain itu, lanjut Dali, pihaknya juga akan menambah tenaga pengajar dan Ruang kelas Baru (RKB) untuk menutupi kekurangan pada rombel tambahan itu.

Dali menambahkan, dirinya memohon maaf atas ketidaknyamanan masyarakat terutama para orang tua siswa atas persolan-persoalan pada sistem PPDB tahun ini. Kendati demikian, pihaknya tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Ke depan, Disdik Kepri akan memaksimalkan sistem PPDB agar persoalan serupa yang seringkali terjadi dari tahun ke tahun tidak akan terulang. ”Polemik yang terjadi hari ini, tentu menjadi pengalaman berharga bagi kami. Kami berharap ke depan persoalan ini tidak terulang kembali,” tutup Dali. (jpg)

Update