Kamis, 25 April 2024

Pasar Induk Diserahkan, Pemko Batam Bergerak ke Kemendag

Berita Terkait

Pasar Induk.
foto: anwar saleh / batampos

batampos.co.id – Walikota Batam Muhammad Rudi akan bertandang ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI guna membicarakan keikutsertaan pemerintah pusat mensupport dana pembangunan Pasar Induk Jodoh Batam.

“Kami sudah ditawari (Kemendag) dari dulu, waktu itu belum ada lahan. Sekarangkan alhamdulillah sudah ada, sudah diserahkan BP Batam,” ucap Rudi.

Ia mengatakan, sebelum ke Kemendag pihaknya akan terlebih dahulu mengajukan perubahan nama PL ke BP Batam, kini walau aset tersebut sudah dihibahkan ke Pemko Batam masih atas nama BP Batam.

“Itu asetkan sudah diberikan oleh BP Batam, urus nama PL nya. Nanti berita acara (penyerahan aset) bersama PL itu akan dibawa ke Kemendag, nanti saya menghadap juga ke sana,” ucap Rudi memberi arahan pada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Batam, Abdul Malik.

Terkait urusan ganti nama PL, bahkan Rudi memberi waktu cukup sehari. Artinya setalah itu akan dipersipakan segala kebutuhan untuk dibawa ke Kemendag RI.

Rudi menyampaikan, pembangunan pasar 4 lantai ditambah satu lantai untuk pujasera ini diprediksi menelan anggaran sebanyak Rp 200 miliar. Namun jika tak dibantu sekaligus, ia mengatakan akan menggunakan dana awal berapapun yang dibantu Kemendag.

“Berapapun yang dikasih dulu sama Kemendag, misal 10 miliar dulu kita ambil, lalu kita gunakan untuk pembangunan,” sebut dia.

Ia mengatakan, kelak pasar tersebut akan menampung diantaranya Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar Jodoh dan Nagoya, sekitar sekitar 1.800 pedagang. Bahkan jumlah tersebut akan diprediksi di atas 2 ribu pedagang.

“Nanti pujasera yang di paling atas menghadap laut. Kan mantap itu,” imbuhnya.

Soal anggaran pemeliharaan aset yang baru dihibahkan tersebut, Rudi mengatakan tak perlu dianggarkan kembali di APBD perubahan karean sebelumnya pemeliharaannya sudah di Pemko Batam.

“Enggak usah di APBD perubahan lagi, kan sudah di kami kecuali Masjid Baiturahman. Kan dulu pinjam pakai, sudah jalan. Sekarang sudah jadi aset tetap, maka anggaran tetap ada, ini kami tangani dari dulu,” pungkasnya. (iza)

Update