Sabtu, 20 April 2024

Teknisi PLN Gantung Diri

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Adalah Angga Riski Pratama. Dia ditemukan gantung diri di dalam kamar kosnya.

Ia ditemukan tergantung oleh orangtuanya, Rabu (25/7).

Tragisnya, lelaki asal Blitar tersebut mengakhiri hidup menjelang hari pernikahan.

Sebulan lagi, seharusnya dia bersanding di kursi pelaminan dengan seorang perempuan. Senin (30/7) mendatang, Angga harus datang ke KUA di Blitar untuk Rampak.

“Hari Minggu lalu dia sempat SMS ibunya. Bilang masih ada pekerjaan di Lombok,” cerita Karli.

Karli, ayah Angga, mengatakan, anaknya bekerja sebagai teknisi PLN Rayon Ploso Surabaya. Senin lalu, Angga kembali mengirim SMS ke ibunya. Dia meminta maaf karena belum bisa pulang.

“Maaf bu, saya belum bisa pulang. Jangan hubungi saya, HPnya saya matikan,” lanjut Karli menirukan bunyi SMS yang dikirim Angga.

Lantaran merasa khawatir, Karli dan istrinya berangkat ke Jalan Ploso Timur, Surabaya Selasa (24/7) malam. Dini hari tadi, mereka sampai di kos Angga. Namun pintu kamar kos Angga dalam kondisi terkunci.

Lampunya juga mati.

Karli dan istrinya mengira Angga masih berada di Lombok. Tapi perkiraan terbantahkan dan berbuah duka saat matahari terbit. Sekitar pukul 07.15 WIB, Karli mengintip kamar anaknya melalui celah ventilasi. Karli terhenyak saat melihat anaknya tergantung. Dia lalu meminta bantuan warga sekitar.

Oleh warga, kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Tambaksari. Polisi pun langsung bergegas ke TKP. “Saat kami datang pintu kamar masih terkunci dari dalam. Tim Inafis lalu mencongkel pintu agar bisa masuk,” terang Kanit Reskrim Polsek Tambaksari Iptu Didik Ariawan.

Saat polisi berhasil masuk ke dalam, kondisi Angga sudah tidak bernyawa. Dugaan sementara, motif gantung diri itu karena permasalahan keluarga. Polisi juga mendapati fakta bahwa Angga belum lama merencanakan gantung diri. Itu terlihat dari kondisi tali tambang. “Kondisi talinya masih baik. Sepertinya baru saja dibeli,” ungkap Didik.

(did/JPC)

Update