Jumat, 29 Maret 2024

Kiriman Paket dari Batam ke Kota Lain Berlimpah, Armada Angkut pun Kuwalahan sehingga Terjadi Penumpukan

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Beberapa hari ini masyarakat banyak mengeluhkan keterlambatan pengiriman barang dari Batam ke daerah lain.

Hal tersebut menurut Ketua Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) Kota Batam, Akhmad Muhari disebabkan menumpuknya barang kiriman dari Batam ke luar daerah di gudang kargo bandara.

“Kami sudah menanyakan ke beberapa perusahaan airline maupun ke perusahaan jasa titipan (PJT), mereka juga mengeluhkan hal yang sama, yakni barang yang ada di kargo sudah over load, tak mampu menampung jumlah dokumen kiriman barang dari Batam ke luar daerah,” ujar Akhmad Muhari, Jumat (27/7) pagi.

Hal itulah, lanjut Akhmad, yang menjadi penyebabnya. Apakah memang ada kekurangan kuota dari pihak airline yang bekerjasama dengan PJT, atau memang barang kiriman berlebih dari Batam, hal tersebut yang akan dicari penyebabnya oleh pihak KPPU.

“Minggu depan kami akan mengundang seluruh PJT di Batam, menanyakan kenapa hal tersebut sampai bisa terjadi. Karena lagi-lagi masyarakatlah yang dirugikan sebagai pengguna jasa,” terang Akhmad.

Sementara Humas Bea Cukai Batam, Raden Evy menegaskan, terkait masalah kepabeanan barang keluar masuk, sudah clear, tak ada masalah.

“Kalau mau tahu apa penyebabnya, mungkin bisa ditanyakan langsung ke PJT atau ke perusahaan jasa penerbangannya,” ujar Raden Evy.

Sementara Direktur Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim Batam, Suwarso menegaskan, penumpukan barang kiriman dari PJT di Bandara Hang Nadim Batam sudah berangsur berkurang.

“Dari beberapa maskapai seperti Lion Air sudah mengirimkan armadanya Boeing 747 nya untuk mengangkut barang di kargo. Begitu juga dengan maskapai Garuda Indonesia juga sudah menurunkan armadanya. Sudah tiga hari ini pesawat kargo selalu datang pagi menjemput barang kiriman PJT yang menumpuk di kargo Bandara Hang Nadim. Intinya sudah normal kembali, tak ada penumpukan barang lagi di kargo bandara,” ujar Suwarso mengakhiri. (gas)

Update