Jumat, 29 Maret 2024

Drainase di Dekat Kantor Lurah Kibing Dipersempit

Berita Terkait

batampos.co.id – Warga perumahan Tambesi Raya kembali dilanda perasawan was-was saat hujan deras. Warga kauatir rumah mereka digenangi banjir sebab drainase utama yang membentang di samping perumahan mereka tidak berfungai normal.

Drainase yang sudah dikeruk oleh pekerja dari Dinas Bina Marga kota Batam akhir tahun 2017 lalu itu, kini kembali sempit dan tersumbat. Itu karena adanya aktifitas pematangan lahan di seberang perumahan.

Aktifitas pematangan lahan itu merusak drainase sebab penimbunan lahan lebih tinggi dari drainase ataupun pemukiman warga. Penimbunan ini juga tidak didahului dengan pemasangan tembok atau batu miring untuk menahan tanah agar tidak menutupi drainase.

Menurut warga setempat, sejak adanya proyek pematangan lahan untuk perumahan itu, drainase secara perlahan dipersempit. Saat ini kondisi drainase benar-benar memprihatinkan sebab sudah sempit dan dangkal tertimbun tanah. Bahkan sepanjang saluran drainase juga telah ditutupi semak belukar. “Awal-awal diperbaiki sudah bagus sebab ruli-ruli yang ada di sepanjang drainase ini juga sudah ditertibkan. Tapi karena ada proyek (pematangan lahan) itu kini kembali rusak drainase ini,” ujar Riko, seorang warga.

Kondisi ini jadi kekuatiran serius warga di sana, sebab sebelumnya pemukiman mereka langganan banjir karena drainase tersebut tak berfungai normal. Warga kuatir ini akan terulang lagi, sehingga mereka berharap agar instansi pemerintah terkait segera ambil tindakan.

ilustrasi

Saat hujan kemarin, air di dalam drainase sempat meninggi rata dengan bahu jalan perumahan. Meskipun belum berdampak ke pemukiman warga situasi ini tetap membuat warga tak nyaman. Sebagian warga yang rumahnya persis di dekat drainase harus sibuk mengawasi genangan air yang merata dengan bahu jalan itu.

“Dikit lagi bisa banjir ini. Makanya tak tenang kami,” tutur Nita, seorang warga.

Camat Batuaji Ridwan saat dikonfirmasi mengaku sudah tahu persoalan itu. Namun demikian pihak belum bisa ambil tindakan tegas sebab belum tahu pihak mana yang melakukan proyek pematangan lahan tersebut.

“Kami masih cari tahu ini. Nanti kalau sudah dapat akan kami panggil,” ujar Ridwan.

Ridwan juga mengaku belum tahu persis apa peruntukan lahan kosong yang bersebelahan dengan pemukiman warga itu.

“Itulah yang masih masih kami cari tahu,” turur Ridwan.

Sebelumnya mantan Camat Batuaji Fridkalter menuturkan, lahan yang sudah dibersihkan dari pemukiman liar itu rencananya untuk pembangunan jalan lingkar sebagai jalur alternatif ke jalan Diponegoro Seitemiang. Bahkan drainase utama itu akan dilebarkan sebagai drainase induk untuk atasi persoalan banjir di wilayah Tembesi. Namun rencana itu sepertinya meleset sebab belakangan diinformasikan lahan tersebut akan dibangun perumahan. Bahkan drainase yang sudah dilebarkan dipersempit oleh aktifitas pematangan lahan tersebut. (eja)

Update