“Totalnya masih kami hitung. Sekarang PPS masih bekerja,” kata dia saat dijumpai di kantornya di Sekupang.
Temuan ini akan berpengaruh tertahap penetapan data pemilih tetap nantinya. Ia menjelaskan beberapa daerah yang banyak ditemukan data ganda diantaranya Sagulung, Batuaji, Batamkota hingga Sekupang.
Data ganda yang ditemukan berbagai jenis seperti ganda kelurahan dan antar kelurahan dan antar kecamatan.
“Misalnya pemilih A ditemukan di dua kelurahan sekaligus atau di kecamatan yang berbeda ada satu NIK,” sebutnya.
Ia mengakui panitia pemungutan suara (PPS) bahkan menemukan satu orang yang sama ditiga lokasi yang berbeda. Tentu dua data harus dihapus agar tak ada data ganda.
“Jadi DPSHP masih bisa berubah. Bisa saja berkurang atau bertambah dengan adanya pemilih baru,” sebutnya.
Sudarmadi mengungkapkan proses penetapan DPT akan berlangsung 22 Agustus mendatang. Sebelum waktu itu tiba, pihaknya harus bekerja keras untuk memastikan tidak ada data yang ganda.
“Ini yang harus kami hapus. Paling lambat sebelum pleno sudah kelar,” jelasnya.
Proses penghapusan data ganda ini akan disampaikan kepada partai politik. Hal ini untul menghindari kesalahapahaman ke depannya.
KPU juga menyiapkan bukti fisik dari kegandaan data pemilih tersebut. “Nanti akan kami print out juga agar parpol bisa melihat dan tidak beranggapan lain,” tambah pria yang pernah berprofesi sebagai guru ini.
Sebelumnya KPU Batam telah menetapkan KPU menetapan hasil Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) sebanyak 642.730 pemilih.
Sebanyak 1.096 pemilih diketahui belu memiliki e-KTP. KPU telah mengirim berkas ini kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Batam untuk diverifikasi dan diterbitkan e-KTPnya.(yui)