Kamis, 25 April 2024

Polisi Belum Bisa Pastikan Penyebab Kematian Bayi di Tempat Sampah

Berita Terkait

batampos.co.id – Kematian bayi yang ditemukan terbakar di tempat sampah pinggir jalan perumahan Pemda II Batuaji, Rabu (25/7) lalu masih menyimpan tanda tanya besar bagi sebagian warga. Warga penasaran apakah benar bayi malang itu lahir dalam kondisi sudah meninggal seperti yang disampaikan oleh Elmi Yuni Nababan, ibu sekaligus pelaku pembuang jasad bayi tersebut.

Sebagian warga malah tak yakin sebab menurut mereka jika bayi meninggal di dalam kandungan kecil kemungkinan akan lahir normal.”Biasanya kalau meninggal dalam kandungan operasi atau dibantu dokter (melahirkan). Ini kok gampang kali katanya lagi lahir di kamar mandi, jangan-jangan jatuh atau kebentur saat lahiran,” kata Juwita, seorang warga di lokasi kejadian, Minggu (29/7).

Kapolsek Batuaji Kompol Syafruddin Dalimunthe saat dikonfirmasi mengaku belum bisa memastikan apakah bayi malang itu meninggal setelah atau sebelum melahirkan. “Masih tunggu hasil otopsi. Penyelidikan masih terus berlanjut. Yang penting pelaku sudah diamankan,” ujar Dalimunthe, kemarin.

Jika nantinya terbukti bahwa kematian sang bayi tersebut disengajakan maka, pelaku diancam pasal 342 KUHP tentang menghilangan nyawa dan membuang anak saat melahirkan dengan ancaman sembilan tahun penjara.

Sementara pelaku sendiri saat ini sudah mendekam di sel tahanan Mapolsek Batuaji. Dia menyesali perbuatannya itu. Dia juga mengaku siap menerima hukuman yang akan diberikan kepadanya.

Bayi itu dievakuasi Polisi.
foto: eusebius / batampos

Kepada wartawan, Elmi mengaku kalap saat saat jenazah sang bayi yang sudah hampir seminggu diumpet di kamar ko-kosan kosong sebelah kamarnya itu mulai membusuk. Aroma tak sedap mulai menyelimuti kos-kosan tempat tinggalnya di Perumahan Pemda II RT06/RW20 jalan Bunga Timur nomor 419, kelurahan Buliang, Batuaji.

Kuatir dicurigai oleh penghuni kamar kos-kosan lainnya, Elmi nekad membuang jasad bayi yang masih lengkap dibungkus bersam ari-arinya itu ke lokasi tumpukan sampah di depan kos-kosannya.

“Tak tahu harus gimana. Saya orang baru di Batam. Belum tahu daerah Batam jadi disitulah (tempat sampah) ku taruh,” ujar Elmi.

Meskipun keji namun Elmi mengaku bayi naas itu bukan senjaga dibunuhnya melainkan meninggal di dalam kandungan sebelum lahir.

“Masih tujuh bulan usia kandungan. Lahir memang sudah meninggal makanya saya jadi bingung,” ujar Elmi.

Bayi laki-laki yang dibuangnya itu diakui Elmi merupakan bayi hubungan gelap dengan tamu kedai makanan tempat kerjanya di Malaysia. Setahun belakangan dia bekerja sebagai pelayan kedai makanan di Johor Bahru, Malaysia. “Saya dikasih minuman dan tak sadarkan diri. Saya ditidurin tamu kedai itu,” ujarnya. (eja)

Update