batampos.co.id – Bupati Karimun Aunur Rafiq membuka pencanangan kampanye imunisasi measles/campak rubella (MR) di SMPN 2 Binaan, Tebing, Karimun, Rabu (1/8). Pemerintah tak menghiraukan imbauan MUI yang meminta pemberian vaksin ditunda karena belum ada sertifikasi halal.
Bupati menilai imbauan MUI Pusat agar menunda penyun-tikan vaksin tersebut masih multitafsir. Karenanya ia tetap menyelanggarakan kegiatan itu sesuai dengan surat Mendagri dan Gubernur Kepri yang dilaksanakan secara serentak di Kepri. ”Yang jelas kita acuannya terhadap surat edaran Mendagri dan Gubernur Kepri,’’ jawabnya.
Karenanya ia meminta peran masyarakat untuk menyuksesÂkan kampanye imunisasi MR terutama bagi kalangan pelaÂjar maupun balita. ”MenceÂgah leÂbih baik dari pada meÂngÂoÂbaÂti. Mari kita sukseskan kamÂpaÂnye imunisasi MR untuk biÂsa menurunkan angka keÂsaÂkitan campak dan rubeÂlla dan kejadian Conginental Rubella Syndroma (CRS) di kaÂbupaten Karimun,’’ pesan Rafiq.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Karimun RachmaÂdi menargetkan, mulai tanggal 1 Agustus hingga September akan melakukan kampanye imunisasi MR kepada 65.090 balita dan anak usia 15 tahun pada awal bulan deÂpan. Selain memutuskan maÂta rantai penularan virus camÂpak dan rubella, imunisaÂsi tersebut diharapkan mampu mengeliminasi campak dan pengendalian rubella/CRS (Conginental Rubella SynÂdroma) di tahun 2020 nanti.
Untuk kegiatan itu, pihaknya sudah mempersiapkan 694 pos atau tempat imuniasi. Yakni 83 di tempat Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), 70 di Taman Kanak-Kanak (TK), 152 di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah.
Sebanyak 60 pos di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), 229 di Posyandu serta 100 pos lainnya di puskesmas, pustu, polindes, poskesdes, hingga rumah sakit. ’’Bulan ini kita fokuskan untuk anak-anak yang sudah masuk sekolah mulai dari Paud, TK, SD, SMP dan SMA,’’ ujarnya.
Sedangkan di bulan September nanti, untuk bayi dan balita atau anak yang belum masuk sekolah dengan pelayanan imunisasi MR berada di puskesmas, pustu, polindes, poskesdes, rumah sakit, KKP atau pos-pos kesehatan lainnya. Yang dilanjutkan dengan sweeping kepada anak sekolah yang pada jadwal imunisasi belum terimunisasi.
Selain itu, mencari sasaran yang belum sempat datang ke pos imunisasi, sehingga diharapkan semua sasaran imunisasi akan terimunisasi. ’’Tim medis kita siap melak-sanakan kampanye imunisasi MR. Jangan khawatir, tidak ada efek samping dan gratis,’’ ungkapnya.(tri)