batampos.co.id – Pasangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno diprediksi kembali unggul di Provinsi Riau, dibanding pasangan Capres Jokowi- Ma’aruf Amin. Perolehan suara terbanyak akan kembali terulang untuk Prabowo, sama seperti pada Pilpres di 2014 lalu.
“Prediksi saya di pemilihan kedepan Prabowo akan unggul di Riau. Tapi ya tidak terlalu signifikan,” kata Pengamat Politik Riau, Dr Andi Yusran kepada JawaPos.com, Kamis (16/8).
Ia menjelaskan, pada Pilpres 2014 lalu, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa unggul di Riau. Mereka meraih 1.349.338 suara. Sedangkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, kalah. Mereka hanya mendapatkan 1.342.817 suara. Perbandingan keduanya sangat tipis.
“Keunggulan Prabowo di Riau disebabkan karena masyarakat Riau yang merasa masih memiliki persoalan dengan pemerintah pusat,” jelas Andi.
Contohnya, lanjut Andi, seperti pada awal reformasi. Kala itu ada Gerakan Riau Merdeka. Meskipun namanya Gerakan Riau Merdeka namun nyatanya ini bukanlah sebagai bentuk pemecahan diri dari NKRI.
“Tapi ini bentuk protes kepada pemerintah pusat yang banyak menyedot sumber daya di Riau tapi yang berbalik tidak sebanding,” terangnya.
Ditambah lagi dengan persoalan dana transfer dari pemerintah pusat ke pemerintah Riau. Pemerintah pusat dinilai kurang memberikan perhatian khusus kepada Riau. “Salah satunya minyak yang berkurang namun harga minyak tetap tinggi. Hingga kebutuhan yang harga merangkak naik,” ucapnya.
Disisi lain, masyarakat Riau merasa masih belum puas dengan kinerja pada masa pemerintahan Jokowi. Sebab, hingga saat ini belum ada program Jokowi yang selalu didengungkannya itu telah terealisasi di Riau.
Dengan berbagai pertimbangan itu, maka sudah jelas jika Prabowo Subianto akan kembali unggul di Riau untuk kedua kalinya pada Pilpres 2019 mendatang.
Untuk memastikan itu, Andi yang juga dosen pascasarjana ilmu politik di Universitas Riau, ini akan segera melakukan survei bersama timnya. “Survei masih dalam proses. Ini sedang kita bicarakan dengan tim. Pasti akan segera dilakukan,” pungkasnya.
(ica/JPC)