batampos.co.id – Wilayah Natuna diselimuti kabut asap yang datang mendadak, Senin (20/8). Kabut asap cukup pekat dan udara pengap. Akibatnya penerbangan pesawat dari Batam ke Natuna sempat tertunda beberapa jam dan suhu terasa sangat panas dan pengap.
Berdasarkan prakiraan cuaca stasiun Meterologi kelas III Ranai, kabut asap menyelimuti pulau Natuna merupakan kiriman dari akibat kebakaran hutan di Kalimantan Barat.
Perakirawan Meterologi Ranai Demetrius Christian mengatakan, dari pantauan citra satelit Aqua dan Terra, terlihat sebaran 138 titik hotspot api dengan tingkat kepercayaan 80 hingga 100 persen di Pulau Kalimantan.
Ditambah kondisi angin bertiup dari Tenggara menuju Barat Laut menyebabkan asap terbawa ke wilayah Natuna. Kondisi saat ini diperkirakan jarak pandang sekitar 1 kilometer hingga 5 kilo meter.
Menurutnya, kondisi kabut asap kiriman Kalimantan ini belum dipastikan akan berkurang, karena tergantung pada penanganan kebakaran hutan di wilayah Kalimantan Barat.
“Namun analisa sementara, tiga hari ke depan dari pergerakan angin untuk wilayah Natuna masih dari arah selatan hingga Barat daya. Sehingga kiriman kabut asap bisa masih terjadi dan tidak mutlak hilang,” ujarnya.
Affuandris, warga mengaku, cuaca terasa berbeda. Suhu panasnya seperti menguap dibanding cuaca panas biasanya. Aktivitas sedikit terganggu karena bau asap cukup kental.
“Suhu panasnya sangat beda hari ini, di dalam rumah pun panas menguap,” ujar Affuandris.
Sementara Ketua Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan Natuna, AKP Edy Wiyanto mengaku, pihaknya belum mendapat laporan adanya kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Natuna.
“Saat ini belum ada laporan, namun kita tetap menghimbau agar warga tidak membakar lahan, karena cuaca cukup panas,” sebut Edy.(arn)