Jumat, 29 Maret 2024

Narkoba sebagai Multi Faceted Problem

Berita Terkait

Andrei Simanjuntak

Andrei Simanjuntak menyatakan adiksi, atau kecanduan dan ketergantungan, biasanya kepada narkoba maupun kepada zat-zat lain adalah sebuah masalah yang memiliki beberapa dimensi, disebut juga Multi Faceted Problem. Oleh karena itu penyembuhannya harus melibatkan beberapa proses sekaligus, atau disebut juga Multi-Disciplinary Method karena terdiri dari beberapa disiplin ilmu yang diperlukan untuk mengatasi berbagai dimensi kerusakan di diri si pecandu.

“Adiksi atau kecanduan Narkoba adalah masalah yang sangat kompleks. Jika tidak ditangani secara serius maka hampir pasti secara progresif akan menjadi semakin buruk, dan biasanya akan berujung di satu dari tiga hal ini: Penjara, Rehabillitasi, atau Maut” ulas Andrei di Batam, Kamis, 23 Agustus 2018.

Andrei memiliki pengalaman memimpin Panti Rehabilitasi Yayasan Bali Nurani di Bali selama 10 tahun dan juga memiliki gelar S2 di Bidang Addiction Counseling dari Hazelden Graduate School of Addiction Studies di Minnesota, Amerika Serikat.

Andrei menjelaskan karena ketergantungannya seorang pecandu bisa melakukan hal hal yang bukan bagian dari sifatnya sebelum kecanduan dan tidak disangka-sangka, seperti mencuri, merampok, menjual diri dan tindakan kriminal lainnya.

Menurutnya inilah yang oleh para ahli disebut “Jekyll & Hyde” syndrome, disebut demikian karena si Pecandu seolah olah mempunyai dua sifat yang sangat berlawanan, seperti digambarkan oleh novel Robert Louis Stevenson dengan judul itu.

“Nah seperti inilah pecandu. Dia mampu melakukan hal yang kita tidak sangka termasuk menjadi pengedar meski masih sekolah dasar, atau meski sudah jadi anggota dewan sekalipun,” tambahnya serius.

Penanganan narkoba yang Multi-Disciplinary adalah kuncinya, dimana tidak bisa hanya satu dimensi saja yang ditanggulangi sedang yang lain tidak. Contohnya, merehabilitasi dari segi hukum saja untuk memberi “efek jera”. Atau dari segi pengobatan melalui program agama saja, atau semata mata perbaikan fisik atau jasmaninya saja.

Tapi ini semua harus diterapkan secara bersamaan dalam suatu Rancangan Rawatan (Treatment Plan) yang terintegrasi, karena Narkoba merusak Mental, Spiritual, Kognitif, Fisik, dan kemampuan Sosial si Pecandu.

Belum lama isu tak sedap tentang narkoba mengena kepada siswa sekolah dasar yang menjadi pengedar. Yang terbaru wakil rakyat dari partai pimpinan Surya Paloh diduga terlibat sebagai pengedar Sabu.

Ia menjelaskan narkoba adalah fenomena gunung es yang akan terus “mencair” menembus pertahanan berbagai level anak bangsa. Ia akan menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.

“Persoalan narkoba itu bisa kita temukan di semua lapisan masyarakat, sehingga semua pihak harus bekerja sama untuk mencegahnya,” tutupnya. *

Update