Sabtu, 20 April 2024

20 Nyawa Melayang di Jalan Raya

Berita Terkait

Kecelakaan lalu lintas di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) yang memakan korban Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Bintan, Januari 2018 lalu. F. Slamet Nofasusanto/batampos.co.id

batampos.co.id – Kecelakaan di jalan raya masih menjadi momok bagi pengendara kendaraan bermotor di Kabupaten Bintan. Dalam delapan bulan terakhir, setidaknya 20 nyawa melayang dari 53 kejadian kecelakaan di jalan raya.

Data yang diperoleh dari Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Bintan, pada Januari 2018 tercatat sembilan kejadian dengan satu korban meninggal dunia (MD), 13 luka berat (LB), dan 10 luka ringan (LR). Kerugian material di Januari akibat kecelakaan sebesar Rp 69 juta.

Bulan Februari 2018 tercatat 5 kejadian, 1 MD, 6 LB, 7 LR dan total kerugian Rp 59,5 juta. Kemudian bulan Maret dan April 2018 masing-masing 4 kejadian dan 4 MD. Hanya bulan Maret 3 LB dan 2 LR, sedangkan bulan April 1 LB dan 6 LR. Total kerugian Maret dan April masing-masing Rp 8 juta dan Rp 8,5 juta.

Selanjutnya bulan Mei 2018 tercatat 9 kecelakaan, 1 MD, 7 LB dan 5 LR dengan total kerugian Rp 67,4 juta. Bulan Juni 2018 sebanyak 6 kejadian, 3 MD, 3 LB, 4 LR dan total kerugian Rp 85,9 juta. Juli 2018 menjadi bulan terbanyak sementara kejadian kecelakaan di Kabupaten Bintan sebanyak 12 kasus, 3 MD, 10 LB dan 6 LR. Total kerugian Rp 10,4 juta. Di bulan Agustus 2018 ini, meski belum sampai tutup bulan, namun sudah 4 kejadian, 3 MD, 3 LB dan 5 LR. Total kerugian Rp 52 juta. Hingga saat ini, total kejadian kecelakaan di Kabupaten Bintan 53 kasus dengan 20 MD, 46 LB dan 45 LR serta total Rp 360,7 juta.

Kasat Lantas Polres Bintan AKP Cut Putri Amelia Sari mengatakan kecelakaan yang sering terjadi di Kabupaten Bintan kebanyakan disebabkan karena kelalaian manusia atau human error. ”Kebanyakan karena kelalaian manusia. Di sini (jalanan Bintan, red) sepi membuat pengen-dara melaju dengan kecepatan tinggi dan akhirnya lepas kendali,” kata dia, Kamis (23/8).

Faktor kedua, disebabkan kendaraan. Dijelaskannya, di beberapa kasus ditemukan penyebab kecelakaan karena pecah ban. Di beberapa kasus kendaraan yang mengalami kecelakaan merupakan kenda-raan rental.

”Saya bersama Dishub (Dinas Perhubungan) telah mendatangi usaha rental untuk meminta pengusaha rental mobil memeriksa kelayakan kendaraannya,” katanya.
Sedangkan faktor jalan menurutnya sangat kecil karena belum ditemukan kejadian kecelakaan jalan 2018 ini disebabkan jalan berlubang.

Saat ini, pihaknya telah memetakan beberapa titik yang menjadi rawan kecelakaan. Yakni, Jalan Lintas Barat (Jalinbar), Jalan Raya Permaisuri Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara, Jalan Nusantara, Kijang Kecamatan Bintan Timur, Jalan Bahari Kawal dan Jalan Trikora serta Jalan Lintas Lama.

Dikatakannya, berbagai upaya terus dilakukan untuk menekan angka kecelakaan.Di antaranya, memasang spanduk dan baliho imbauan kepada pengguna jalan. ”Di titik-titik yang rawan tadi diperbanyak imbauan edukasi ke masyarakat,” kata dia.

Lalu, pihaknya juga akan meningkatkan edukasi ke masyarakat, kalangan pelajar dan organisasi masyarakat maupun komunitas yang ada di Kabupaten Bintan.
”Saya juga telah memerintahkan kepada anggota untuk meningkatkan patroli baik di jam-jam ramai maupun jam-jam sepi,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga telah memasang kamera CCTv di simpang lampu lalu lintas Batu 16 Desa Toapaya dan Simpang Desa Penaga. Ini dilakukan untuk memantau kelancaran lalu lintas. Terakhir, ia berharap pengendara mentaati lalu lintas dan rambu-rambu lalu lintas keselamatan dalam berkendara. (met)

Update