Selasa, 19 Maret 2024

Mau Bunuh Diri di Laut, tapi Badan Terapung

Berita Terkait

Badan Rina mengapung di laut saat akan diselamatkan anggota Polair Polres Bintan di depan Perairan Pulau Malang Jarum, Rabu (22/8) sekitar pukul 23.30 WIB. F. Satpolair untuk batampos.co.id

batampos.co.id – Gara-gara pisah dari suami, Rina, 30, warga Belakangpadang, Kota Batam, nekat berjalan kaki dari bibir pantai hingga ke arah laut di tengah malam. Diduga ia hendak bunuh diri namun tubuhnya ternyata terapung.

Polisi kemudian menemukannya dalam keadaan terapung di laut di depan Perairan Pulau Malang Jarum, Sungai Lepah, Kelurahan Tanjunguban Utara, Kecamatan Bintan Utara, Rabu (22/8) sekitar pukul 23.30 WIB. Rina pun langsung diselamatkan. Kasat Polair Polres Bintan AKP Norman Dj ketika dikonfirmasi, Kamis (23/8) siang menyampaikan, korban diduga stres karena masalah rumah tangga. ā€Sepertinya begitu,ā€ ujarnya.

Norman menjelaskan, alasan korban nekat ke laut hingga akhirnya mengapung di laut disebabkan baru pisah dari suaminya. ā€Stres setelah pisah dengan suaminya,ā€ ujar dia.

Disinggung apakah ditemukan indikasi korban akan bunuh diri, Norman mengaku belum mengetahui jelas. Sebab, menurut warga, korban sengaja ke laut mengarungi ombak.
Kejadian ini bermula saat Bhabinkamtibmas Tanjunguban Utara, Bripka Heri Angga menerima informasi dari warga tentang adanya seorang wanita tidak dikenal berjalan dari bibir pantai lalu masuk ke dalam laut dengan tujuan tidak jelas di depan Pulau Malang Jarum Sungai Lepah. Bhabinkamtibmas lalu meminta bantuan anggota Satpolair Polres Bintan untuk menolong wanita tersebut. ā€Kami langsung menuju TKP (Tempat Kejadian Perkara),ā€ kata dia.

Setiba di TKP, ia mengaku menemukan sesosok wanita mengapung di laut sembari meminta pertolongan. ā€Kami melemparkan life jacket (jaket pelampung) dan menariknya ke speedboat,ā€ katanya.

Tidak lama, wanita itu dibawa ke kantor Satpolair Polres Bintan di Tanjunguban untuk diinterogasi.Ā Dia mengatakan, wanita itu mengaku dari Belakangpadang, Kota Batam. Korban datang ke Tanjunguban, Rabu (22/8) sekitar pukul 16.00 WIB dengan kapal Roro.

ā€Keterangannya berubah-ubah dan tidak nyambung, karena korban juga mengaku ke Tanjunguban karena ingin menemui keluarganya di Tanjungpinang. Sesaat kemudian korban mengaku ingin ke Lagoi untuk duduk-duduk di sana,ā€ katanya.

Terkait kasus ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk mencari keluarganya. ā€Tadi malam si wanita tersebut sudah dibawa ke Polsek, karena di sana ada polisi wanita,ā€ kata dia.(met)

Update