Sabtu, 20 April 2024

Pedagang Buah Sudah Bisa Pindah ke Penampungan Sementara

Berita Terkait

Jalan raya dijadikan kios kaki lima, di Jodoh.
foto: batampos.co.id / cecep mulyana

batampos.co.id – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam mengkonfirmasi akan ada penambahan pedagang yang akan direlokasi di penampungan sementara terkait penertiban pedagang Pasar Induk Jodoh.

Kepala Bidang Pasar Disperindag Zulkarnain mengatakan, dari data semula yang akan dipindahkan sebanyak 86 pedagang aktif baik didalam pasar maupun pedagang buah di tepi jalan Duyung, akan ada tambahan menjadi 139 pedagang yang dihimpun dari pedagang yang menempati gudang-gudang di belakang pasar. Artinya akan ada tambahan 53 pedagang.

“Tetapi yang diprioritaskan dulu yang 86 pedagang,” kata dia.

Menurut dia, tahapan pemidahan ini dilakukan karena sebagian kios belum siap. Dan untuk sementara waktu belum bisa ditempati para pedagang. Namun demikian kios untuk menampung 86 pedagang sudah dipersipakan dan memiliki berbagai fasilitas, seperti listrik, air hingga akses jalan yang baik.

“YAng belum kayak jalan yang perlu lagi dipadatkan. Yang sudah ada kami harapkan pindah,” ucap dia.

Ia memastikan total secara keseluruhan pedagang yakni 139 pedagang akan tertampung. Para pedagang akan dibebaskan dari biaya sewa kios selama tiga bulan pertama. “Kios yang tersedia cukup. Saya lupa berapa tapi yang jelas cukup,” ungkapnya.

Satpol PP Batam Satuan Polisi Pamong Pradja (Satpol PP) Kota Batam telah menerbitkan Surat Peringatan (SP) Bongkar, waktu yang diberikan hingga Selasa (28/8) mendatang agar para pedagang membongkar sendiri lapaknya.

“Kami sudah kasih SP Bongkar. Termasuk pedagang buah pinggir jalan harus bongkar sendiri,” kata Kabid Trantibum Satpol PP Batam, Imam Tohari saat acara Pawai Takbir Selasa (21/8) malam.

Ia menilai, pihaknya telah melalui Prosedur Tetap (Protap) yang berlaku. Setelah tahapan SP Bongkar, pihaknya akan menindaklanjuti dengan rapat teknis. “Baru setelah itu masuk tahap persiapan pengosongan,” ucap dia.

Selama mempersiapkan tahapan pengosoangan, ia memungkinkan menempatkan anggota Satpol PP Batam guna menghindari pedagang kembali beraktivitas. Tetapi yang ia yakini, pedagang tidak akan bertahan karean selain banguan dibongkar sendiri, aliran listrik akan dicabut.

‘Nanti mereka akan ke tempat baru yang disediakan, sebetulanya mereka harus bersyukur karena sudah disiapkan tempat,” ujarnya.

Sejatinya, rencana pengosongan direncanakan seminggu setelah pantauan langsung lokasi yang dipimpin Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad akhir Juli lalu. Soal ini, Imam mengaku rencana tidak keluar dari rencana namun didasari dengan berbagai pertimbangan.

“Kemarin baru peringatan HUT RI, lalu sekarang Idul Adha,” imbuhnya. (iza)

Update