Rabu, 24 April 2024

Pertamina Kelola Kilang WKSES

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Resmi, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) alih-kelola 100 persen wilayah kerja (WK) Southeast Sumatra (SES) dari operator lama, CNOOC SES Ltd.

Selanjutnya WK SES dioperasikan oleh PHE Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) sebagai operator baru.

WK SES merupakan salah satu penghasil minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia. Hingga Agustus 2018, tercatat produksi minyak dan gas bumi di WK SES sebesar 31.120 barel per hari (bph) dan 137,5 juta standard kaki kubik per hari (mmscfd).

ā€œWK SES memiliki nilai strategis dalam industri migas di tanah air dalam mendukung pencapaian target produksi nasional untuk mencapai ketahanan energi nasional,ā€ ujar Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan Samsu dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (6/9).

Nantinya, hasil produksi gas lapangan SES digunakan untuk pembangkit listrik
milik PLN di Cilegon. Sedangkan produksi minyak dari WK SES sebelum alih kelola diekspor seluruhnya. Namun, setelah alih kelola oleh PHE OSES, seluruh produksi minyak akan diproses sepenuhnya di kilang-kilang Pertamina untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dalam negeri.

Untuk memastikan kelancaran alih kelola pasca-terminasi, Pertamina melalui anak usahanya, PHE telah melakukan kajian operasi dan Quality, Health
, Safety, Security & Environment (QHSSE) serta beberapa kali melakukan kunjungan lapangan.

ā€œWK SES merupakan lapangan yang telah mature, sehingga berbagai kajian terkait QHSSE penting agar PHE bisa mengimplementasikan operational excellence di lapangan SES,ā€ ujar PTH Direktur Utama PHE Huddie Dewanto.

Wilayah Kerja SES merupakan salah satu pioneer dalam kontrak bagi hasil (PSC) lepas pantai di Indonesia. Kontrak bagi hasil WK SES ditandatangani pertama kali pada 6 September 1968 atau kini telah berusia 50 tahun. Selama beroperasi, WK SES pernah mengalami masa puncak produksi pada Juli 1991 dengan produksi harian sebesar 244.340 bph.

(uji/JPC)

Update