Kamis, 25 April 2024

Malaysia Ajak Warganya Patungan Bayar Utang Negara

Berita Terkait


Mahathir Mohamad telah memenangkan pemilu lewat mayoritas suara di parlemen (AP)

batampos.co.id – Diperkirakan ada 1 triliun ringgit atau sekitar Rp 3.500 triliun utang Malaysia, atau 80 persen dari output ekonomi, setelah memperhitungkan jaminan pemerintah dan pembayaran lainnya.

Pemerintah Mahathir telah menyalahkan salah urus ekonomi dan korupsi yang dilakukan mantan mantan Perdana Menteri Najib Razak dan koalisi berkuasa lama yang digulingkan oleh kekalahan dalam pemilihan nasional 9 Mei, lalu.

Perdana Menteri Mahathir Mohamad membayar utang negara yang jumlahnya sangat besar itu.

Dana urunan tersebut terkumpul 7 juta ringgit atau sekitar Rp 25 miliar dalam hari pertama keberadaannya.

Namun Juru Bicara Kementerian Keuangan Malaysia tidak dapat memberikan jumlah keseluruhan hingga saat ini. Inisiatif pemerintah muncul setelah seorang warga Malaysia bernama Nik Shazarina berusia 27 tahun, yang sangat mencintai dan bangga negaranya, mendirikan usaha penggalangan dana pribadi yang menarik minat.

“Rakyat secara sukarela ingin berbagi pendapatan mereka dengan pemerintah untuk membantu meringankan beban,” kata Menteri Keuangan Lim Guan Eng, ketika ia mengumumkan dana untuk menyediakan platform bernama Malaysia Hope Fund sistematis dan transparan untuk kontribusi. Dia memberikan rincian bank di mana orang Malaysia dapat menyetorkan sumbangan mereka.

“Ada banyak orang Malaysia yang bersedia menyumbang kepada pemerintah ketika mereka mengetahui betapa buruk situasi keuangan negara kami,” kata Mahathir beberapa waktu lalu.

Dalam kampanye penggalangan dana Nik Shazarina Bakti mengatakan, orang Malaysia di masa lalu telah memberikan perhiasan, uang, dan barang berharga untuk membantu mengumpulkan dana dalam mencari kemerdekaan dari Inggris.

“Kali ini, kami melakukannya. Kami dapat memberi tahu anak-anak dan cucu kami tentang prakarsa ini bahwa kami semua ambil bagian untuk menyelamatkan negaraku Malaysia,” katanya.

Namun para analis mengatakan langkah itu tidak mungkin memiliki banyak dampak

“Ini sangat tidak mungkin mengingat skala utang yang kita lihat di Malaysia,” kata Krystal Tan, ekonom Asia di Capital Economics. “Masih ada jalan yang sangat panjang,” tambahnya.

Pemerintah sendiri mengatakan akan memangkas proyek kereta api berkecepatan tinggi bernilai miliaran dolar ke Singapura dan meninjau proyek infrastruktur berskala besar lainnya, terutama investasi Tiongkok, untuk memangkas biaya.

(iml/JPC)

Update