Jumat, 19 April 2024

Berbasis Syariah, Ammana Fintek Majukan Pengembangan UMKM

Berita Terkait

Chairman & CO-Founder Ammana, Supriyono (kedua dari kanan) saat menjadi pembicara di kegiatan Fintech Days 2018 Batam di Nagoya Hill Mall, Jumat (14/9). (Foto Febby Anggieta Pratiwi/Batam Pos)

batampos.co.id – PT Ammana Fintek Syariah (Ammana) menjadi perusahaan financial technology (fintech) penyedia platform investasi peer-to-peer (P2P) lending pertama di Indonesia yang berbasis syariah. Fintech ini menerapkan pembagian keuntungan dari hasil investasi dengan sistem murni bagi hasil antara investor dengan Mitra Ammana.

”Kami khusus hadir bagi kemajuan pengembangan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) dan usaha produktif, inovatif, serta Kreatif di Indonesia,” kata Chairman & CO-Founder Ammana, Supriyono sebagai salah satu pembicara di kegiatan Fintech Days 2018 Batam, di Nagoya Hill Mall, Jumat (14/9).

Keberadaan Ammana Fintek Syariah memungkinkan masyarakat umum untuk berwakaf, berinvestasi, dan ikut mengembangkan UKM dengan lebih mudah, serta menjadi langkah penjauhan pelaku usaha dari bahaya riba. ”Pendanaan usaha secara digital ini dilakukan dengan sistem online to offline,” sebutnya.

Supriyono menjelaskan, untuk mendapatkan investor dilakukan penghimpunan melalui aplikasi Ammana yang dapat diunduh di Playstore ataupun AppStore.

Sedangkan penghimpunan mitra (borrowers) dilakukan secara manual atau penghimpunan langsung melalui mit-ra lapangan. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir masyarakat umum yang membutuhkan dana namun tidak paham dalam penggunaan teknologi.

”Kami lebih menyasar nasabah yang belum dijangkau perbankan, yakni nasabah yang berada di daerah terpencil dan belum begitu mengenal kemudahan teknologi,” paparnya.

Ammana Fintek Syariah yang resmi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Desember 2017 dan dipasarkan Maret lalu, sudah memiliki sekitar 600 mitra usaha dengan pembiayaan lebih dari Rp 4 miliar.

”Untuk mitra Ammana masih berada di tujuh provinsi yakni seluruh Jawa dan Lampung. Namun, investornya sudah mencakup di 32 provinsi, termasuk dari Kepri, tepatnya Batam,” ungkapnya.

Menariknya, menjadi investor Ammana tidak membutuhkan modal besar. Investasi dapat dilakukan dengan nilai mulai Rp 50 ribu hingga tak terbatas. Sementara nilai pinjaman yang disalurkan mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 miliar.

”Tenor cicilan dapat dilakukan mulai dari enam bulan hingga paling lama lima tahun tergantung seberapa besar dan menariknya usaha yang didanai,” pungkasnya. (nji)

Update