Kamis, 28 Maret 2024

Mal Pelayanan Publik Batam Diresmikan, Menpan Harap Pertumbuhan Ekonomi Menggeliat

Berita Terkait

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Syafruddin, meresmikan MPP Kota Batam. (dok. Humas Pemkot Batam)

batampos.co.id – Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP) Batam, Kamis (20/9) siang. Presmian MPP ke sembilan sekaligus terbesar dan terlengkap se Indonesia ini diharapkan seiring peningkatan pertumbuhan ekonomi. Harapn tersebut bukan tanpa alasan, Batam berada di titik silang strategis jalur dunia.

“Mudah-mudahan dengan MPP, apa yang dicita-citakan ‘founding father’ kita. Batam menjadi pintu gerbang utama dari kawasan ekonomi nasional. Masyarakat ingin perizinan yang cepat,”kata dia.

Ia mengatakan, data yang ia dapat sedikitnya ada 60 ribu kapal pertahun melewati selat malaka, bukan tidak mungkin angka tersebut akan terus meningkat. Namun ia mengaku prihatin melihat pertumbuhan ekonomi Batam yang hany 4 persen.

“Dulu Batam tempat segalanya, belanja wisata, pertemuan para investor. Pertumbuhan ekonomi sampai 17 persen era 90an, awal 1990 hingga 1998,” imbuhnya.

Maka dari itu, momentum peresmian MPP ini ia harapkan dapat meningkatkan layanan perizinan sehingga ekonomi semakin baik. Ia mengaku pusa dengan apa yang ada di MPP Bata, menurutnya apa yang ada melebihi harapan dan dia meminta ini terus dipertahankan.

“Dengan MPP ini, ada harapan cita-cita kita tercapai. Sehingga pertumbuhan ekonomi Batam setidaknya menyamai pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh dia.

Dalam kesempatan tersebut ia memberikan apresiasi kepada Wali Kota Batam Muhammad Rudi karena mampu menghadirkan pusat layanan tersebut.

“Wali Kota ini dulu anak buah saya, di daerah ini sebelum jadi Kepri saya empat tahun bertugas di sini. Rudi ini sudah lama berkecimpung tentan pelayanan publik,”kata mantan Wakapolri ini.

Kehadiran MPP ini dinilai sebagai terobosan sistem yang baik. Demikian perijinan yang terintegrasi, bisa memangkas waktu. “Batam dan Kepri, turut berbangga, karena sistem terintegrasi, sehingga hisa menjadi percontohan untuk daerah lain. BP Batam dan Pemko yang mengembangan, bisa mewujudkan Batam sebagai icon investasi,” imbuhnya.

Di MPP Batam ada 30 instansi yang bergabung dengan 430 pelayanan. Atas keberhasilan menghadirkan MPP di Batam, Menpan mendapat penghargaan sebagai penggagas MPP. Sementara Wali Kota Batam Muhammad Rudi juga mendapat penghargaan sebagai pemilik MPP terbesar di Indonesia dan Kepala Dinas PTSP Gustian Riau sebagai pemilik MPP terlengkap.

Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto mengatakan keberadaan MPP Batam diharapkan dapat menumbuhkan minat penanam modal dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di sana. Selama ini, penanam modal di kawasan itu membutuhkan kepastian hukum agar bisa berinvestasi dengan tenang.

“MPP diharapkan dapat menjawab persoalan yang muncul di kalangan investor terkait pelayanan perizinan dan lainnya yang efektif dan efisien,” kata dia.

Sementara itu, Kepala DPM PTSP Kota Batam Gustian Riau berharap MPP yang telah dibangun tersebut dapat terus meningkatkan layanan. Maka tidak lain perlu peran serat semua instansi yang ada di dalam MPP Batam.

“Kami terus berinovasi. Bahkan pembayaran pajak daerah juga sudah di sini. Mari kita pertahankan layanan yang baik ini,”ucap dia.

Ia mengaku berbangga karena akhirnya MPP tersebut telah diresmikan. Ia mengatakan, MPP Batam telah hadir sejak November 2017 lalu.

“Di 2019 kami membuat sistem yakni semua layanan di MPP Batam terintegrasi,”ucapnya. (iza)

Update