batampos.co.id – Proyek pengerjaan gorong-gorong depan sekolah MAN I Batam belum rampung. Imbasnya kemacetan panjang masih terjadi di jalan menuju pemukiman warga di Seibinti dan industri galangan kapal Seilekop tersebut.
Masyarakat pengguna jalan kembali mengeluh sebab pengerjaan gorong-gorong tersebut dinilai lamban. Hampir dua bulan ini proyek itu tak kunjung rampung. Setiap pagi dan sore yang merupakan jam sibuk kemacetan panjang tak bisa dihindar. Butuh waktu mencapai 30 menit untuk bisa melintasi jalan yang lokasinya tak jauh dari simpang pasar Fanindo itu.
Kemacetan terjadi sebab pengerjaan gorong-gorong menutup separuh badan jalan. Bagiam badan jalan yang dibukapun berlubang karena bekas galian sehingga cukup lambat untuk dilintasi kendaraan.
Afriansyah, warga kaveling Saguba, Seibinti mengaku selalu kewalahan setiap pagi dan sore hari saat akan berangkat dan pulang kerja dari Tanjunguncang. Itu karena tak ada akses jalan lain selain lokasi jalan macet itu.
“Sudah cukup lama ini. Hampir dua bulan tapi belum juga rampung,” ujarnya.
Warga pada dasarnya mendukung proyek peningkatan jalan dan drainase itu, namun mereka berharap agar dikerjakan secepatnya sehingga tidak berdampak lama seperti kemacetan tersebut.
Pihak proyek saat dikonfirmasi mengaku sudah berupaya untuk secepatnya merampungkan proyek tersebut, namun ada sedikit kendala sebab banyak pipa yang ditanam di lokasi proyek itu sehingga mereka harus ekstra hati-hati agar tidak terjadi kerusakan atau bocoran pada pipa-pipa tersebut.
“Banyak pipa jadi agak lambat. Kami juga pengennya cepat selesai,” kata seorang pekerja yang tak mau namanya disebutkan.
Camat Sagulung Reza Khadafi sebelum menuturkan hal yang sama. Proyek penanggulangan banjir itu memang agak lambat dirampungkan sebab ada banyak pipa yang tertanam dibawah tanah. (eja)