Rabu, 24 April 2024

Presiden Jokowi Meresmikan Patung Garuda Wisnu Kencana, Patung Ini Ditopang 21.000 Batang Baja Seberat 2.000 Ton, serta Diikat dengan Baut Sebanyak 170.000 buah

Berita Terkait

Membutuhkan waktu 28 tahun lamanya, hingga patung Garuda Wisnu Kencana tegak berdiri di Desa Ungasan, Badung, Bali. Patung yang disebut tertinggi ke-3 di dunia tersebut menjadi simbol mahakarya peradaban Indonesia (Biro Pers Setpres)

batampos.co.id – Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) akhirnya diresmikan hari Sabtu malam (22/09) di Desa Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali.

Membutuhkan waktu 28 tahun lamanya, hingga patung Garuda Wisnu Kencana tegak berdiri.

Patung yang disebut tertinggi ke-3 di dunia tersebut menjadi simbol mahakarya peradaban Indonesia masa kini. Terbuat dari tembaga dan kuningan yang ditopang 21.000 batang baja seberat 2.000 ton, serta baut sebanyak 170.000 buah,.

“Saya mendapat penjelasan bahwa patung ini lebih tinggi dari pada patung Liberty di Amerika Serikat,” kata Presiden dalam sambutannya Sabtu malam, (22/9/2018).

Seperti diketahui The Statue of Liberty memiliki ketinggian mencapai 93 meter, sedangkan patung GWK berukuran 121 meter. Bila melihat data ini, sebenarnya patung GWK tercatat sebagai patung tertinggi ke dua di dunia, sebab The Spring Temple Buddha di China berukuran 128 meter, sedangkan The Laykyun Sekkya Buddha di Myanmar tingginya mencapai 116 meter, namun terhitung 130 meter bila dihitung dari dasarnya.

Tapi tak sekadar adu mendirikan patung tertinggi di dunia, tegaknya Garuda Wisnu Kencana menjadi penting karena menjadi simbol kemampuan Indonesia untuk melahirkan mahakarya yang baru, setelah karya besar peradaban masa lalu seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

“Saya melihat patung ini bukan hanya menjadi ikon budaya Bali atau ikon pariwisata Indonesia, tapi menjadi tapak sejarah. Bangsa kita akan mampu melahirkan karya-karya besar jika kita berani memulai dengan ide-ide besar,” ujar Jokowi menambahkan.

Seni berbalut teknologi, bertahan 100 tahun lagi

Garuda Wisnu Kencana merupakan wujud dari Dewa Wisnu yang mengendarai seekor Garuda. Dalam agama Hindu, Dewa Winu merupakan Dewa Pemelihara (Sthiti). Tak hanya memiliki nilai seni tinggi, patung karya seniman Nyoman Nuarta itu juga dibangun dengan mengolaborasikan teknologi. Pembuatan patung harus menjalani serangkaian uji coba, di antaranya windnel test atau tes ketahanan angin di Australia (Windtech) dan Kanada (RDWI), cavity test atau tes rongga secara berkala, dan soil test.

“Dengan perpaduan itu, patung GWK ini akan mampu bertahan selama kurang lebih 100 tahun dan saya yakin 100 tahun lagi patung GWK akan tetap menjadi karya peradaban yang dibicarakan, yang menjadi kebanggan bangsa dan menjadi warisan kebudayaan bangsa Indonesia,” tutur Jokowi.

Pembuatan patung ini menjalani proses yang panjang selama 28 tahun. Lokasi tempat dibangunnya Cultural Park GWK adalah bekas lahan penambangan kapur liar yang sudah tidak produktif, sehingga keadaannya lahan seluas 60 hektar tersebut kurang baik. Proses pembuatan patung tembaga itu juga menggunakan teknik yang rumit dan melibatkan sekitar 1.000 pekerja, baik di Bandung dan Bali. Pembuatan keping-keping GWK juga melibatkan 120 seniman. (JPC)

Update