batampos.co.id – Ini berita duka dari dunia satwa. Harimau Sumatera berjenis kelamin betina yang tewas terjerat.
Harimau itu tengah mengandung sepasang bayi Harimau. Diperkirakan, induk harimau itu akan melahirkan hingga 10 hari kedepan.
Hal itu diketahui, dari hasil nekropsi atau pembedahan yang dilakukan tim medis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama dengan dokter hewan Yayasan Arsari.
“Struktur tubuhnya sudah lengkap. Kukunya ada lima, giginya, sudah siap untuk menyusui. Dokter memperkirakan harimau akan melahirkan dalam waktu sepuluh hari ke depan,” kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Kamis (27/9).
Dari hasil nekropsi itu pula diketahui kalau Harimau yang berusia 3 hingga 4 tahun itu tengah mengandung bayi Harimau jantan, beratnya sekitar 6,5 ons dan yang betina beratnya sekitar 6 ons.
Indukan Harimau ini, merupakan satwa yang berasal dari Suaka Margasatwa Rimbang Baling. Sebab, lokasi terjeratnya Harimau itu di Desa Muara Lembu, Kabupaten Kuansing, Riau.
“Harimau asal dari Rimbang Baling karena TKP masih merupakan wilayah jelajahnya. Dari usianya, berarti ia Harimau dewasa yang siap untuk menghasilkan keturunan,” ujarnya.
Selain itu, diketahui pula bahwa kucing besar yang memiliki tinggi badan 76 centimeter dan berat badan sekitar 80 kilogram ini, diduga mati karena mengalami kerusakan organ dalam.
“Dugaan sementara dari hasil pengecekan dokter hewan dan yayasan Asyari, kematian karena tutur (pecah) pada organ ginjal akibat jerat yang tersangkut di area pinggang,” bebernya.
Usai dibedah, bangkai satwa dilindungi ini kemudian dikubur petugas di areal kantor BBKSDA Riau. Kemudian kuburannya itu ditutup dengan beton.
Untuk diketahui, Si Belang ditemukan tewas di tepi jurang perbatasan Desa Muara Lembu dan Pangkalan Indarung, Rabu (26/9) siang. Kondisinya saat itu sungguh miris. Ia didapati dalam keadaan menggantung dengan tali jerat seling baja (sebelumnya benang nilon) di pinggangnya.
Sebelum ditemukan jadi bangkai, Harimau ini ternyata berhasil lepas dari lokasi jeratan awal. Sambil membawa serta tali jerat di pinggangnya, Harimau ini terus berlari hingga radius 150 meter dari lokasi awal. Setibanya di pinggir jurang, Harimau ini dibuat tak berdaya ketika tali yang melilit pinggangnya harus tersangkut.
Seling baja itu melilit pinggangnya. Kemudian tersangkut pada batang belukar. Hal itu membuat Harimau malang itu tak mampu untuk melepaskan diri.
Di saat proses evakuasi dilakukan, petugas mengamankan seorang warga berinisial E. Ia mengaku sebagai pemasang jerat yang awalnya bertujuan untuk menjerat babi hutan.
Meski sudah ada yang diamankan, namun BBKSDA Riau berjanji dalam waktu dekat akan melakukan operasi jerat di beberapa daerah. Pasalnya, insiden terjeratnya satwa langka bukanlah sekali yang terjadi.
(ica/JPC)