Kamis, 28 November 2024

Tanpa Gas dari Indonesia, Singapura Gelap Gulita

Berita Terkait

Singapura

batampos.co.id – Hingar bingar dan terang benderang Singapura ternyata tak bisa dilepaskan dari peran gas bumi Indonesia. Tanpa suplai dari Pemping di Batam, Provinsi Kepri, Singapura hanyalah negara gelap gulita.

“Untuk suplai energi gas kepada pembangkit listriknya, 50 persen gasnya berasal Grissik yang mengalir menuju stasiun Pemping,” kata Manager Regional Office 4 PT Transgasindo Indonesia (TGI) Oddi Jaka Rinaldi di Stasiun Metering Gas milik PT TGI di Pulau Pemping, Kamis (27/9/2018).

Jika terjadi gangguan pada salah satu mesinnya, maka bisa dipastikan Singapura akan gelap gulita.

TGI merupakan bagian dari PGN yang bertugas menjadi transporter gas bumi menuju masing-masing pelanggan.

“Untuk ke Singapura, kami kirim 380 MMSCRD. Sedangkan ke Batam sekitar 56 MMSCRD, ke pembangkit di Tanjunguncang sekitar 27 MMSCRD dan lain-lain,” ucapnya.

Saat ini, sumber gas yang berada di Grissik Sumatera Selatan semakin menipis. Dan diperkirakan hanya akan bertahan 10 tahun lagi.

Makanya pemerintah berupaya membuat jaringan pipa terpadu dari sumber gas lainnya yakni dari Natuna.

“Selain dari Pemping, 50 persen gas Singapura berasal dari Natuna,” ucapnya lagi.

Petugas PT Transgasindo tengah memeriksa pipa gas bumi di Stasiun Metering Gas Pemping, Kamis (27/9/2018).
foto: batampos.co.id / rifki

Bicara mengenai gas, ada kabar baik. PGN mendapatkan perpanjangan kontrak pasokan gas bumi dari Conoco Philips Indonesia Grissik Ltd (CPGL) sebesar 30 BBTUD.

Suplai gas tersebut akan sepenuhnya digunakan PGN untuk mengalirkan gas bumi ke pelanggan mulai dari industri, komersial hingga rumah tangga dan SPBG di Batam, Kepulauan Riau.

“ConocoPhillips memasok 40 BBTUD ke PLN Batam dan IPP untuk pembangkit listrik di Batam, sedangkan PGN mendapatkan pasokan sebesar 30 BBTUD untuk pelanggan industri, komersial, UMKM hingga rumah tangga dan SPBG di wilayah Batam,” ungkap Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama.

Rachmat menambahkan, saat ini PGN telah memasok gas bumi ke 4.842 pelanggan di wilayah Batam. Pelanggan tersebut terdiri atas 93 industri dan komersial, 29 pelanggan kecil, 4.720 pelanggan rumah tangga.

Di sisi lain pengoperasian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang dioperasikan oleh Anak Usaha PGN yakni PT Gagas Energi Indonesia di Batam adalah bentuk nyata keberpihakan PGN untuk meningkatkan roda perekonomian di Batam dengan penyediaan gas bumi.

Hingga saat ini, pipa gas bumi yang dimiliki dan dioperasikan PGN di Batam sepanjang 223,57 km. Selain jargas, PGN juga telah membangun pipa distribusi gas bumi di kawasan Nagoya sepanjang 18,3 KM.

“PGN akan terus berkomitmen memperluas jaringan infrastruktur gas bumi di berbagai daerah, termasuk di Batam, sehingga pelanggan mendapatkan jaminan suplai gas bumi yang lebih efisien dan ramah lingkungan dari PGN,” tutup Rachmat.(leo)

Update