Rabu, 24 April 2024

Pembunuhan Tersebab Rp 10 Ribu

Berita Terkait


Jenazah Ida, kasir Wisma Milenium, korban pembunuhan dimakamkan di pemakaman Sei Bati Tebing. foto: x.batampos.co.id / sandi

x.batampos.co.id – Jenazah Ida, kasir sebuah Wisma yang menjadi korban pemubunuhan tamu yang menginap di wisma tersebut pada Sabtu (29/9), kemarin (1/10) dimakamkan di pemakaman Sei Bati, Kecamatan Tebing.

Sebelum dimakamkan, jenazah korban disemayamkan di Rumah Duka Ngiap E, Tanjungbalai Karimun.

”Anak saya salah apa sampai dibunuh seperti itu. Saya tidak bisa menerima. Saya minta kepada aparat penegak hukum agar dapat dihukum mati. Sebab, dia (pelaku, red) sudah membunuh anak saya. Anak saya sudah tidak bisa hidup lagi. Nyawa harus dibayar nyawa. Itu permintaan kami,” ujar ibu kandung korban, Akun sambil tersedu-sedu.

Tokoh masyarakat Tionghoa Tanjungbalai Karimun, Sujoko yang turut mengantarkan jenazah Ida ke pemakaman menyebutkan, bahwa perbuatan tersangka pembunuhan kasir Wisma merupakan sutau tindakan bejat dan tidak terpuji.

“Karena, orang tidak ada salah apa-apa dan apalagi tidak saling mengenal. Sehuingga, wajar jika dihukum seberat-beratnya. Sesuai dengan perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa orang lain,” paparnya.

Kasat reskrim Polres Karimun, AKP Lulik Febyantara secara terpisah menyebutkan, hasil pemeriksaan penyidik bahwa tersangka SM awalnya sempat kesal dengan korban.

“Sebab, ketika menemui kasir di lantai 1 tersangka rencananya akan menginap satu malam lagi pada Sabtu (29/9), karena keesokan harinya akan naik KM Kelud kembali ke Tanjungbalai Asahan. Hanya saja, satu malam harga kamar yang ditempati tersangka harganya Rp 60 ribu per malam,” jelasnya.

Tapi, sambung Lulik, tersangka hanya punya uang Rp50 ribu. Sehingga, korban mengatakan tidak bisa dengan harga tersebut. Sebab, sudah ketentuan dari manajemen wisma.

Setelah itu, tersangka naik ke kamar lagi dan tidak lama kembali turun menemui korban di lantai dasar. Alasannya, menyuruh korban untuk membersihkan kamar dan setelah itu tersangka kembali ke kamar.

Inilah awal tragedi itu. (san)

Update