Jumat, 19 April 2024

Tingkatkan Kepedulian dan Kesehatan Reproduksi dengan Kontrasepsi

Berita Terkait

Memperingati hari kontrasepsi sedunia tahun 2018 yang bertemakan kesehatan reproduksi untuk keluarga terencana menuju Indonesia sejahtera, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri menggelar pelepasan balon dan senam poco-poco di Kantor BKKBN di Batamkota, Jumat (5/10) pagi.

Peringatan sekaligus kegiatan ini menurut Kepala BKKBN Kepri, Medi Heryanto, untuk membangkitkan kembali pengetahuan masyarakat, keinginan masyarakat untuk merencanakan keluarganya masing-masing. Diantaranya dengan mengatur kelahiran dengan menggunakan alat kontrasepsi.

“Selain itu, kami ingin menggugah para pengambil kebijakan untuk menumbuhkan dan meningkatkan komitmen mereka dalam mendukung pelayanan kontrasepsi, khususnya di Provinsi Kepri. Itu yang kami harapkan. Dengan meningkatkan kepedulian mengenai kontrasepsi dan kesehatan reproduksi, kami berharap dapat menekan angka kehamilan yang tidak direncanakan, aborsi dan penyebaran penyakit seksual,” ujar Medi.

Peringatan hari kontrasepsi sedunia, lanjutnya, merupakan sebuah kampanye global yang memiliki visi, dimana setiap kehamilan diinginkan dan direncanakan.

Momentum peringatan hari kontrasepsi sedunia juga untuk meningkatkan komitmen dan dukungan dari stakeholder, provider medis, mitra kerja dan masyarakat untuk mencapai percepatan pencapaian program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), serta untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai penggunaan kontrasepsi dan mengupayakan generasi muda dan untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi.

“Kami akan terus melakukan terobosan. Program KB tak hanya dimaknai sebagai pembatasan kelahiran, namun lebih dari itu untuk mendukung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga.

Program KB merupakan upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan dan kehamilan. Program pembangunan kependudukan dan keluarga berencana akan berhasil jika masyarakat memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai keluarga berencana.

Beberapa hal penting untuk mencapai hasil pembangunan kependudukan dan keluarga berencana yang optimal, lanjut Medi, antara lain adalah strategi komunikasi dan sosialisasi ajakan ber KB yang lebih inovatif. Sehingga masyarakat tertarik ber KB.

Momentum peringatan hari kontrasepsi sedunia ini digunakan untuk meningkatkan dan menyadarkan kembali semua pihak akan pentingnya kontrasepsi. Karena dengan kontrasepsi menurut Medi, lanju pertumbuhan penduduk dapat ditekan dengan efektif, juga untuk memberikan edukasi terkait pendidikan seks dan keluarga berencana sebagai upaya meningkatkan kepedulian masyarakat.

“Dalam rangkaian kegiatan ini, kami sudah melakukan beberapa kegiatan, itu dilaksanakan selama bulan September. Jadi dari awal September, kami sudah melaksanakan kegiatan mulai dari penyuluhan tentang alat kontrasepsi. Di semua kabupaten/kota ini bergerak, yang sama walaupun jadwalnya berbeda-beda. Berikutnya pelayanan kontrasepsi,” terang Medi.

Pada tanggal 2 Oktober lalu, di Bintan, BKKBN Kepri pada puncak acara menggelar pelayanan medis operatif di RSUD Bintan yang dihadiri oleh Kepala OPD KB Provinsi Kepri.

Masi kata Medi, berdasarkan hasil survei, pengguna metode kontrasepsi di Kepri masih di bawah 60 persen.

“Walaupun masih di bawah 60 persen capaiannya, tapi daya ungkit dari penggunaan alat kontrasepsi ini luar biasa. Dalam penurunan angka kelahiran total, rata-rata kelahiran seorang ibu. Tahun 2012, angka kelahiran total di Kepri itu di angka 2,6 persen. Tahun 2016, BKKBN Kepri mampu menurunkan persentasenya menjadi hanya 2,2 persen. Jadi kami bisa menurunkan 0,4 persen angka kehamilan maupun kelahiran. Itu daya ungkit yang luar biasa,” ujar Medi.

Dari hasil pengamatannya, kenapa hal tersebut bisa mempunyai daya ungkit? Karena yang dilayani BKKBN selama ini tepat sasaran. Pasangan usia subur yang mempunyai anak kurang dari tiga, itu yang dominan yang anaknya sedikit dan umurnya masih muda-muda.

“Walaupun kami saat ini fokus ke yang muda-muda, yang tua pun ikut turun, ikut berkurang angka kelahirannya. Kalau di Batam sendiri hampir rata-rata di semua kabupaten/kota hampir sama. Tapi kalau persentasenya itu memang di Batam lebih tinggi. Karena di Batam fasilitas pelayanannya kan dekat, infrastrukturnya memadai. Itu salah satu kendalanya kenapa masih di bawah 60 persen target yang dicapai,” terangnya.

Saat ini BKKBN Kepri sudah menciptakan satu aplikasi untuk pelayanan informasi dan konsultasi secara online yang dinamakan sipuspa gatra.

“Aplikasi itu bisa diunduh se-Indonesia di playstore. Itu bisa langsung ada pelayanan konseling, pelayanan konsultasi langsung ke psikolog, dokter, itu tergantung dari masalah apa yang dihadapi klien, itu sasaran kami. Itu sudah kami kembangkan tahun ini. Saat ini kami aplikasi yang kami munculkan ini dalam proses sosialisasi. Satu yang saya sangat syukuri, partisipasi dari para remaja yang ada di Kepri yang tergabung dalam genre Kepri, sangat antusias untuk menyebarluaskan program BKKBN ini,” ujarnya.

Peringatan hari kontrasepsi sedunia dengan menggelar senam poco-poco ini digelar serentak di 34 provinsi se-Indonesia untuk memecahkan rekor Muri.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Kepri, Misni berharap program KB ini dapat tercapai sesuai target. Diakuinya Kepri termasuk ke enam tertinggi indeks pembangunan manusianya di Kepri salah satunya KB.

“Yang menjadi sasaran kami itu di Provinsi Kepri ini maksimal. Kami tidak ingin jumlah penduduk yang banyak, tetapi tidak optimal,” ujar Misni.

Selaku dinas teknis, pihaknya sangat mengapresiasi kinerja BKKBN yang sudah memberikan penyuluhan yang dilakukan hingga ke pulau-pulau terpencil akan pentingnya penggunaan kontrasepsi. Khususnya kontrasepsi jangka panjang yang tidak memiliki efek samping.

“Perempuan itu harus diberikan untuk merencanakan keluarga, kapan dia siap punya anak, kapan waktunya dia melahirkan, bagaimana dia menjaga kesehatannya dan juga memiliki bergaining posisi dalam keluarga,” paparnya.

Ia menambahkan, ketika perempuan terlibat dalam perencana keluarga, berarti dia akan menjadi perempuan yang hebat. Secara ekonomi mampu dan tingkat pendidikan yang cukup. (gas)

Update