Rabu, 17 April 2024

Ada Anak Beruang di Kebun Sawit

Berita Terkait

Petugas BBKSDA Riau tampak menggendong anak beruang yang ditemukan di kebun sawit PT Arara Abadi. (Istimewa)

x.batampos.co.id – Seekor anak beruang madu ditemukan seorang karyawan PT Arara Abadi di area Kebun Hutan Tanaman Industri (HTI) Desa Dundangan, Kecamatan Pangkaran Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Anak beruang itu ditemukan Senin lalu (8/10). Kemudian diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau keesokan harinya.

Kasubbag Humas BBKSDA Riau Dian Indiarti mengatakan, ditemukannya anak beruang ini bermula ketika salah seorang karyawan PT Arara Abadi sedang memanen sawit. Kemudian tanpa disengaja ia melihat seekor anak beruang namun tidak ada induknya.

“Karena di area tersebut sedang dilakukan pemanenan dan terdapat alat berat yang sedang bekerja, maka anak beruang diselamatkan terlebih dahulu. Sebelumnya karyawan berupaya mencari dan berharap induk beruang akan datang untuk membawa anaknya. Namun induk yang diharapkan tidak terlihat,” jelas Dian, Rabu (10/10).

Merasa khawatir anak beruang yang ditinggalkan induknya bisa mati, maka karyawan itu langsung membawanya pulang. Di rumah karyawan tersebut, anak beruang diberi susu kaleng agar tetap sehat.

“Setelah menunggu cukup lama tidak juga muncul induknya di area tersebut, maka bayi beruang segera diserahkan ke kami. Di sekitar lokasi temuan, pencarian induk beruang masih terus dilakukan,” tambah Dian.

Dian melanjutkan, untuk saat ini ada tiga ekor anak beruang yang berada di kandang transit BBKSDA Riau. Diantaranya, seekor beruang betina bernama Marsya. Umurnya sekitar 5 bulan. Marsya diserahkan warga Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu.

Kemudian, seekor anak beruang jantan bernama Madu, berumur sekitar 3 bulan yang juga diserahkan oleh seorang karyawan PT. Arara Abadi. “Terakhir ini kami beri nama Cemong. Kami perkirakan usianya masih dua bulan. Dia sudah diperiksa dan saat ini kondisi dalam keadaan sehat,” ungkapnya.

Meski begitu, ketiga anak beruang tersebut belum dapat dilepasliarkan. Sebab, mereka masih terlalu kecil. “Mereka harus diberi asupan susu sampai berumur sekitar dua tahun dan betul betul siap untuk dilepasliarkan,” pungkasnya.

(ica/JPC)

Update