Jumat, 19 April 2024

150 Warga Binaan Lapas Batam Ikut Pelatihan Konstruksi

Berita Terkait

foto: batampos.co.id / dalil harahap

batampos.co.id – Sebanyak 150 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Batam mengikuti pelatihan jasa konstruksi bidang bangunan umum. Latihan ini merupakan fasilitas peningkatan kapasitas dan kemampuan warga binaan yang dicanangkan oleh Direrktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Dirjen Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM (KUMHAM) RI.

Latihan ini dibuka langsung oleh Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanudin dan Dirjen Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami di aula Lapas Batam, Selasa (9/10).

Syarif Burhanudin menuturkan, pelatihan jasa konstruksi bagi warga binaan ini merupakan tahap kedua dengan total 975 warga binaan pemasyarakatan (WBP) dari 12 Lapas se- Indonesia. Tahap pertama telah sukses melatih 131 warga binaan di Lapas Nusa Kambangan dan Cipinang serta pelaksanaan fasilitas uji bagi 910 warga binaan Pemasyarakatan pada sepuluh lapas se-Indonesia di akhir Juli lalu. “Hari ini pembukaan tahap II yang dilakukan serentak dari 12 Lapas yang terlibat tadi,” kata Syarif.

Latihan ini merupakan tindak lanjut dari program kerjasama tentang peningkatan kapasitas bagi petugas dan warga binaan pemasyarakatan di delapan bidang jasa konstruksi sesuai dengan MoU atau Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh oleh Menteri PUPR Basuki Hadimudjono dan Menteri KUMHAM RI Yasonna Laoly di Nusakembangan, tanggal 27 Juli lalu.”Tujuan dari kerja sama ini untuk membangun karakter dan keterampilan kepada warga binaan agar nantinya mereka punya keahlian dalam bidang jasa konstruksin,” kata Syarif.

Sri Puguh Budi Utami menambahkan, pelatihan ini dipercayai mampu meningkatkan meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup para warga binaan saat mereka kembali menjalani kehidupan normal nantinya di lingkungam masyarakat.”Setelah mengikuti latihan ini mereka akan diberi sertifikat jasa konstruksi. Ini sangat bagus dan kami apresiasi. Saat mereka bebas nanti mereka bisa bersaing dan melanjutkan kehidupan mereka dengan baik,” tutur Sri.

WBP yang mengikuti pelatihan ini adalah mereka yang telah menjalani 2/3 dari masa pidana mereka. “Mereka dilatih sesuai dengan keahlian mereka masing-masing mulai dari tukang batu, kayu, besi dan lain sebagainya menyangkut jasa konstruksi umum,” ujar Sri.

Fasilitasi pelatihan dan uji bagi warga binaan ini terpusat di Makassar dengan menggunakan media teleconference yang terkoneksi dengan sebelas Lapas lainnya. Adapun warga binaan yang telah dilatih dan memiliki sertifikat sebagai bagian dari MoU yang telah ditandatangani adalah sebanyak 977 warga binaan serta jumlah warga binaan yang akan mengikuti kegiatan pelatihan dan uji sertifikasi adalah sebanyak 975 orang. Sehingga total jumlah warga binaan pemasyarakatan yang telah dan akan di sertifikasi sebanyak 1.952 orang.

Seluruh warga binaan yang telah tersertifikasi sebagai tenaga kerja konstruksi ini akan tercatat dalam sistem data base LPJK dan akan menjadi sumber informasi bagi seluruh badan usaha jasa konstruksi yang memerlukan tenaga terampil untuk pembangunan infrastruktur. “Agar mereka bisa bekerja pada proyek konstruksi dekat tempat tinggal mereka nanti,” kata Sri. (eja)

Update