Jumat, 29 Maret 2024

Kapal Puskesmas Keliling Terbalik di Anambas, 5 Meninggal, 6 Selamat

Berita Terkait

Korban kecelakaan laut kapak Puskesmas keliling di Anambas

x.batampos.co.id – Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Kepri. Sebuah kapal feri Puskesmas Keliling (Puskel) Kecamatan Siantan Timur, Anambas, terbalik setelah dihantam ombak tinggi di perairan Desa Air Putih, Siantan Timur, Kamis (11/10) malam. Enam penumpang selamat, sementara lima lainnya meninggal.

Feri Puskel Kecamatan Siantan Timur itu ditumpangi 11 orang. Terdiri dari satu nakhoda bernama Ibrahim dan 10 penumpang. Para penumpang terdiri dari orang dewasa dan balita.

Kelima korban meninggal adalah Rindang Melisa, Najwa, Rohidah, dan Azwar beserta anaknya yang masih berusia 1 tahun 9 bulan, Varendra Pradipta.

Sementara enam penumpang selamat masing-masing Yuliana, Eko Suroto, Sari Devi, Fatra, Kartini, dan Ibrahim sang nakhoda feri.

“Peristiwanya terjadi pada Kamis (11/10) sekitar pukul 19.00 WIB,” kata Kapolres Kabupaten Kepulauan Anambas AKBP Junoto, Jumat (12/10).

Namun kabar kecelakaan itu baru diterima pemerintah Kabupaten Anambas pada sekitar 22.00 WIB. Setelah mendapat informasi itu, tim yang terdiri dari Pemkab Anambas, jajaran Polsek Siantan, Lanal Tarempa, dan masyarakat Desa Nyamuk Kecamatan Siantan Timur melakukan pencarian. Proses pencarian dilakukan hingga pukul 02.00 dini hari, Jumat (12/10).

“Semua penumpang dan nakhoda ditemukan. Tapi hanya enam yang selamat. Lima orang meninggal,” kata Junoto.

Korban yang meninggal dunia sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Termasuk Rindang Melisa Manurung yang merupakan apoteker Puskesmas Siantan Timur. Jenazahnya dipulangkan ke Desa Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat dengan menggunakan pesawat perusahaan migas dari Bandara Khusus Matak menuju Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, kemarin.

Sementara itu, korban yang selamat saat ini masih dirawat di Puskesmas Tarempa dan sebagian ada yang dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan Palmatak untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

Dari keterangan korban selamat Eko Suroto, kata Junoto, kapal Puskel tersebut berangkat dari Pelabuhan Pemda Anambas di Tarempa pukul 18.30 WIB menuju Pulau Nyamuk, Kecamatan Siantan Timur. Setelah setengah jam berlayar, feri Puskel tiba di perairan Desa Air Putih, Kecamatan Siantan Timur. Saat itu, kapal belok ke kanan untuk menghindari rambu tanda perairan dangkal.

Naas, kapal menabrak sampah kayu yang terapung di laut. Di saat bersamaan, gelombang laut yang tinggi menyapu ke arah kapal. Dalam sekejap kapal terguling ke arah kiri dan terbalik. Posisi kapal tengkurap, namun saat itu masih mengapung.

“Korban yang selamat itu korban yang berpegangan pada kursi kapal yang posisinya terbalik,” ungkapnya lagi.

Kemarin, Bupati Anambas Abdul Haris melihat kondisi korban selamat dan meninggal di Puskesmas Tarempa. Ia meminta para korban, baik yang selamat maupun meninggal, ditangani dengan cepat. Termasuk korban meninggal Rindang Melisa yang merupakan warga Jabar. Ia merupakan apoteker yang ikut dalam program Nusantara Sehat.

“Alhamdulillah jenazah korban bisa diberangkatkan ke Jakarta dengan pesawat Medco, salah satu perusahaan migas di Anambas,” jelas Bupati.

Sementara itu, Direktur Polisi Perairan Polda Kepri Kombes Benyamin Sapta mengatakan kecelakaan ini murni akibat anomali cuaca. ”Akibat arus yang kuat, menyeret kapal ini hingga ke peraiaran cukup dangkal. Lalu dihantam ombak,” katanya, Jumat (12/10).

Atas kejadian ini, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Erlangga, mengimbau para operator pelayaran, baik kapal penumpang maupun kapal barang, waspada terhadap kondisi cuaca. “Nakhoda kapal juga diminta selalu memperbarui kondisi cuaca terkini di sepanjang alur perjalanannya,” ungkapnya.

Erlangga mengatakan, anomali cuaca yang berubah-ubah harusnya menjadi perhatian semua pihak. Anomali cuaca ini, kadang menyebabkan hujan dan gelombang tinggi secara tiba-tiba.

“Kami juga mengingatkan ke Kapolres, serta jajaran Pol Air memperingatkan masyarakat akan hal ini,” ungkapnya. (aya/ska/sya)

Update