Jumat, 29 Maret 2024

Investasi Naik, Serapan Naker Justru Belum Maksimal

Berita Terkait

x.batampos.co.id – Meningkatnya realisasi invetasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) semester pertama tahun 2018 tak diiringi dengan peningkatan tenaga kerja (naker).

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Kota Batam mencatat serapan naker periode tersebut sebanyak 1.672 dari 36 proyek dengan total investasi Rp 433,93 miliar.

Padahal, periode yang sama tahun 2017 lalu, walau proyek hanya 17 proyek dengan nilai investasi 312,51 miliar namun mampu menyerap naker sebanyak 1.860 orang.

Kepala DPM PTSP Kota Batam Gustian Riau mengatakan, hal ini karena sektor yang tumbuh bukan sektor padat karya. Tdak hanya itu, sebab lain dikarenakan sebagian industri melakukan efsiensi dengan mengoptimalkan penggunaan IT.

“Maka penggunaan naker belum maksimal,” kata Gustian, Selasa (16/10).

Dapat dirinci, sejumlah sektor yang belum maksimal serapan nakernya adalah
Industri alat angkutan dan transportasi lainnya, tahun ini terdapat lima proyek dengan investasi Rp 149,5 miliar, serapan naker hanya 451 orang. Dibanding periode yang sama tahun 2017 lalu yakni ada tiga proyek dengan investasi Rp 199,05 miliar. Tenaga kerjanya mencapai 1.026 orang.

Sektor lain yakni Industri kertas, barang dari kertas dan percetakan tahun ini belum ada realisasi, maka berimbas pada belum adanya serapan naker. Tahun lalu, ada satu proyek satu proyek dengan nilai investasi Rp 59 miliar, menyerap naker sebanyak 231 orang.

Industri makanan, tahun ini terdapat dua proyek dengan nilai investasi investasi Rp 1,3 miliar, tenaga kerja 23 orang. Sementara tahun lalu, juga dua proyek dengan nilai investasi yang hanya Rp 17,96 miliar mampu menyerap naker 401 orang.

Soal ini, menurut Gustian, pihaknya tdak tinggal diam, ia kembali mengatakan Pemko Batam telah membentuk satgas percepatan berusaha atas arahan Wali Kota Batam Muhammad Rudi yang kini diketuai Sekda Kota Batam Jefridin.

ilustrasi

“Pemko mendorong pelaku usaha yang baru berencana investasi agar segera merealisasikan investasinya,” imbuhnya.

Selain data yang serapan nakernya belum maksimal, sejumlah sektor juga ada peningkatan. Seperti, industri mineral non logam, tahun lalu hanyab menyerap tenaga kerja sebanyak 30 orang dari satu proyek yang ada. Tahun ini meningkat menjadi 59 orang dari dua proyek dengan total realiasi investasi Rp 2,1 miliar.

Kenaikan juga terjadi pada industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik. Tahun lalu dari lima proyek dengan total investasi Rp 7,1 miliar serapan nakernya sebanyak 118 orang. Tahun ini, dari jumlah empat proyek dengan total investasi Rp 87,76 miliar menyerap naker 221 orang.

Perdagangan dan Reparasi juga mengalami tren yang baik. tahun lalu dari tiga proyek dengan nilai investasi Rp 2,7 miliar hanya menyerap naker sebanyak 8 orang. Tahun ini, dari sembilan proyek dengan nilai investasi Rp 78,96 miiar, serapan nakernya mencapai 135 orang.

Gustian menyebutkan, pihaknya akan terus melakukan pendampingan dan pengawalan perizinan.

“Kalau ada kendala langsung kami tangani. Sehingga mereka bisa segera beroperasi,” pungkasnya. (iza)

Update