Kamis, 28 Maret 2024

Saudi Akui Bungkam Khashoggi Selamanya

Berita Terkait

x.batampos.co.id – Pemerintah Arab Saudi harus menjilat ludahnya sendiri. Kemarin (20/10) mereka akhirnya mengakui bahwa jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi telah dibunuh di gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Pengakuan itu bertentangan dengan klaim negeri Petrodollar itu selama ini. Yaitu bahwa mereka tak tahu menahu akan lenyapnya Khashoggi.

Versi Saudi, Khashoggi adu mulut dengan beberapa orang di konsulat yang berakhir dengan perkelahian. Saat itulah petaka terjadi. Dia tewas terbunuh. Nah, mereka yang terlibat dalam pembunuhan itu mencoba untuk menutupinya.

”Penyelidikan masih dilakukan dan 18 warga Saudi sudah ditahan,” ujar Jaksa Agung Saudi Sheikh Saud al-Mojeb seperti dilansir Al Jazeera. Sebanyak 15 orang adalah tim yang datang langsung dari Saudi ke Istanbul di hari kematian Khashoggi. Salah satu dari mereka sudah tewas dalam kecelakaan misterius. Tiga lainnya yang ditangkap adalah pejabat konsulat.

Selain itu, lima pejabat lainnya juga dipecat. Mereka adalah penasihat kerajaan Saud al-Qahtani dan Wakil Kepala Intelijen Ahmed al-Asiri. Selama ini al-Qahtani dikenal sebagai penasihat senior putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Sedangkan al-Asiri adalah orang dekat MBS. Dialah arsitek perang di Yaman. Dia pulalah yang dikabarkan memilih tim berisi 15 orang yang ditugaskan menghabisi Khashogi.

Tiga lainnya adalah Kepala Departemen Keamanan dan Perlindungan Publik Rashad bin Hamed Al-Mohammady dan dua pejabat tinggi di intelijen Mohamed bin Saleh Al-Ramih serta Abdullah bin Khalifa Al-Shayee.

Skenario ini sudah diprediksi sebelumnya. Beberapa hari lalu, New York Times dan beberapa media lainnya sudah melaporkan bahwa Saudi berniat mengakui kematian Khashoggi. Mereka akan menyalahkan Asiri untuk melindungi MBS. Salah satunya dengan menyatakan bahwa operasi intelijen itu tak diketahui oleh MBS.

Saudi memang masih kukuh untuk menunjukkan pada dunia bahwa MBS tak bersalah. Raja Salman memerintahkan untuk merombak ulang badan intelijen. Dia menunjuk putra kesayaangannya itu untuk memimpin perombakan tersebut. Itu menunjukkan bahwa MBS tidak akan didepak dari kursi kekuasaan dan masih memiliki kekuasaan yang besar. Di Saudi, dukungan untuk Raja Salman dan MBS justru menguat pasca pengakuan kematian Khas­hoggi. Tagar #IamSaudiAndIDefendIt dan #SaudiKingdomOfJustice tengah marak di dunia maya.

Pemerintah Saudi tidak menyebut bagaimana caranya Khashoggi tewas dan di mana jasad jurnalis yang getol mengkritik MBS itu sekarang. Sumber yang dekat dengan keluarga kerajaan Saudi menyatakan pada CNN bahwa pemerintah menetapkan Khashoggi tewas dicekik. Tapi untuk membuktikannya, jasad Khashoggi harus ditunjukkan dalam kondisi yang utuh.

Jamal Khashoggi
foto: bbc

Jika laporan media-media Turki benar, maka Saudi akan sulit menunjukkan jasad Khashoggi untuk menguatkan klaim mereka. Sebab versi media, Khashoggi dibunuh dengan cara yang sadis. Intelijen Turki memiliki rekaman audio 11 menit detik-detik terakhir hidup Khashoggi. Mereka juga memiliki rekaman video. Dikabarkan bahwa saat masuk Khashoggi membawa alat penyadap yang lolos deteksi keamanan. Karena itulah Turki bisa dengan yakin menyatakan Khashoggi telah tewas.

Khashoggi datang ke gedung konsulat 2 Oktober lalu untuk mengambil surat pernyataan bahwa Khashoggi sudah resmi bercerai dari istri pertamanya. Surat itu dibutuhkan untuk menikahi tunangannya, perempuan Turki bernama Hatice Cengiz.

Sesaat setelah memasuki gedung, dia langsung disapa oleh tim eksekutor yang dikirim oleh Saudi. Jumlah mereka 15 orang dan datang di hari yang sama dengan kunjungan Khashoggi. Sesaat kemudian, Khashoggi disergap dan dibawa ke ruang kerja konjen Mohammad al-Otaibi. Di ruang itulah dia diinjeksi dengan obat tertentu sebelum akhirnya dipotong jari jemarinya. Dalam kondisi masih hidup, lehernya dipenggal dan tubuhnya dimutilasi dengan gergaji tulang.

Turki dikabarkan tak akan menelan mentah-mentah pernyataan Saudi. Mereka bakal terus mencari tahu apa sesungguhnya yang terjadi dengan Khashoggi. Termasuk di antaranya di mana jasadnya disembunyikan.

”Kami akan mencari tahu apa yang terajdi dengan tubuhnya (Khashoggi) secepatnya,” tegas salah satu pejabat senior Turki seperti dilansir Reuters.

Dia menambahkan bahwa saat ini Turki tak akan bertanya pada Saudi lebih dulu. Mereka yakin bisa menemukan Khashoggi sebab DNA-nya ditemukan di Turki. Pencarian masih dilakukan di hutan Belgrad ataupun di dekat kota Yalova yang berjarak 90 kilometer dari Istanbul. Dua mobil diplomatik Saudi menuju area tersebut di hari kematian Khashoggi.

”Turki akan mengungkapkan semua yang terjadi. Tak perlu ragu. Kami tak menuduh siapapun sebelumnya tapi kami juga tak terima jika ada yang ditutupi,” ujar juru bicara AKP Omar Celik seperti dilansir kantor berita milik pemerintah Turki Anadolu.

AKP adalah partai penguasa di Turki dan digawangi oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan. Sejak awal, Turki memang tak menuding siapapun sebagai dalang di balik kematian Khashoggi. Mereka hanya menyatakan Khashoggi tewas di dalam gedung konsulat.

Pengakuan Saudi menuai banyak reaksi. Presiden AS Donald Trump langsung menyatakan bahwa pengakuan itu kredibel.

”Ini masih awal, kami bahkan belum selesai meninjau ataupun menginvestigasi, tapi saya rasa (pengakuan) ini adalah langkah awal yang penting,” terangnya.

Trump mengaku kecewa dengan Saudi dan menganggap tewasnya Khashoggi tidak bisa diterima. Meski begitu dia sepertinya enggan untuk menghukum Riyadh. Menurutnya, penghentian perdagangan dengan Saudi akan berimbas pada 600 ribu lapangan pekerjaan.

Legislator AS baik dari Republik maupun Demokrat banyak yang meragukan pernyataan Saudi. Salah satunya adalah Jack Reed. ”Ini tampak seperti tindakan yang disengaja, direncanakan dan diikuti dengan aksi menutup-nutupi,” ujar senator Demokrat itu.
Sekjen PBB Antonio Guterres memilih tak mempercayai begitu saja penjelasan Saudi.

Melalui juru bicaranya dia meminta agar dilakukan penyelidikan yang menyeluruh dan mereka yang terlibat harus bertanggung jawab. Seruan serupa juga datang dari Presiden Parlemen Eropa Antonio Tajani dan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte.

”Masih banyak hal yang belum jelas. Apa yang terjadi? Bagaimana dia mati? Siapa yang bertanggung jawab? Saya harap semuanya jelas secepat mungkin,” tegasnya.

Amnesty International menyebut Saudi mencoba menutup-nutupi kasus pembunuhan Khashoggi. Mereka menyerukan agar PBB turun tangan dan menyelidiki sendiri.

”Ketidakberpihakan penyelidikan yang dilakukan oleh Saudi tetap akan dipertanyakan,” ujar Rawya Rageh dari Amnesty International.

Tunangan Khashoggi, Hathice Cengiz, terpukul mendengar kepastian kematian orang tercintanya itu. Dia adalah orang terakhir yang melihat Khashoggi beberapa menit sebelum kematiannya. Perempuan 36 tahun itu mempertanyakan di mana jasad Khashoggi.

”Hati berduka, mata menangis dan sayangku Jamal, perpisahan ini membuat kami sedih,” tulis Cengiz di akun Twitternya.(sha/jpg)

Update