Sabtu, 20 April 2024

Lanud RHF Siapkam Tim Taktis untuk Paksa Pesawat Asing Turun

Berita Terkait

Tiga Sukhoi dari Skuadron 11 Makassar saat parkir di Bandara Internasional Hang Nadim, Selasa (301/10). Pesawat Sukhoi yang berada di Bandara Internasional Hang Nadim ini dalam rangka Operasi Tangkis Petir. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Komandan Lanud Raja Haji Fisabilillah, Kolonel Pnb Dadan Gunawan menyiapkan tim taktis untuk menghadapi aksi forcedown pesawat asing selama pelaksanaan Operasi Pertahanan Udara Tangkas Petir dari 29 Oktober hingga 7 November.

Dadan mengatakan tim taktis yang disiapkan terdiri dari unsur Pom AU, Paskhas, PLLU, Intel, Kesehatan, serta bekerja sama dengan Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, serta Pemadam Kebakaran Bandara.

“Tim taktis ini disiapkan untuk mendukung tindakan forcedown,” kata Kolonel Pnb Dadan Gunawan, Kamis (1/11/2018).

Namun sejauh ini, Dadan menuturkan hingga kini masih belum ada tindakan forcedown. Selama tiga hari pelaksanaan operasi, pesawat tempur dari Skuadron 11 Makassar hanya melakukan pengusiran untuk menghalau pesawat asing keluar wilayah Indonesia.

“Tanggal 30 Oktober itu satu, lalu kemarin (31/10) satu juga. Untuk kemarin kami berhasil identifikasi, pesawat sipil milik India. Mereka kami halau keluar,” ungkapnya.

Pelaksanaan Operasi Pertahanan Udara Tangkis Petir di melibatkan 2 unit pesawat tempur Sukhoi SU-30, 1 unit Sukhoi SU-27 dari Skadron 11 Lanud Sultan Hassanudin Makasar, 1 Unit Helicopter EC 725 Caracal dari Lanud Atang Sendjaja Bogor, 1 Pleton Paskhas, tim teknik, PLLU, Satrad 213 Bintan, serta tim Pendukung dari Lanud Raja Haji Fisabilillah.

Sebelumnya, Asissten Operasi Kohanudnas Kolonel Pnb Yosta Riza mengataka operasi ini kegiatan rutin yang diadakan TNI AL setiap tahunnya.

“Operasi ini mulai dari 2 Januari hingga 31 Desember. Namun, setiap periodenya lokasi operasi dilaksanakan di daerah yang berbeda-beda,” ucapnya.

Sasaran operasi ini mengamankan wilayah Indonesia dari objek-objek asing yang tidak memiliki izin dan melanggar prosedur.

“Ini bentuk TNI AU menjaga kedaulatan wilayah NKRI,” ungkapnya. (ska)

 

Update