Kamis, 25 April 2024

Pertamina Tambah Pasokan Gas 3 Kg untuk Batam

Berita Terkait

batampos.co.id – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I memastikan pasokan elpiji 3 kilogram (kg) untuk Batam tetap aman. Rata-rata penyaluran elpiji 3 kg untuk Batam sebanyak 35.850 tabung atau 107.550 MT per hari.

Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, Rudi Ariffianto mengatakan ketersediaan gas elpiji 3 kg tetap mencukupi kebutuhan, khususnya masyarakat tidak mampu di Batam. ”Pertamina memastikan pasokan elpiji 3 kg dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk untuk di wilayah Batam apabila digunakan sesuai peruntukan, yaitu masyarakat miskin dan usaha mikro,” ujar Rudi, Minggu (4/11/2018).

Menurut dia, pada Jumat (2/11) lalu ada penambahan pasokan sebanyak 13.440 tabung, kemudian pada Sabtu (3/11) ditambah sebanyak 6.720 tabung. Rencananya, hari ini, Senin (5/11) juga akan ada penambahan fakultatif sebanyak 18.200 tabung.

Rudi menyebutkan, terdapat 11 agen yang menyalurkan elpiji 3 kg di wilayah Batam, tiga Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), serta 1.804 pangkalan resmi yang tersebar di 13 kecamatan wilayah Batam.

”Harga Eceran Tertinggi (HET) wilayah Batam sebesar Rp 18.000 per tabung. Jadi, kami minta warga beli di pangkalan resmi,” imbaunya.

Dikatakannya, peruntukan elpiji 3 kg hanya bagi rakyat miskin dengan penghasilan kurang dari Rp 1,5 juta per bulan atau usaha mikro.

Bagi warga mampu, Pertamina menyediakan elpiji non subsidi, seperti Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg, dan elpiji tabung biru 12 kg serta 50 kg untuk usaha komersial.

”Masyarakat mampu dan restoran serta usaha komersial lainnya diimbau untuk menggunakan elpiji nonsubsidi, sehingga elpiji 3 kg bisa lebih tepat sasaran,” tegasnya.

Tidak hanya itu, ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk turut mengawal penyaluran distribusi elpiji 3 kg. Apabila ditemukan tindak penyalahgunaan di lapangan disertai dengan bukti ke kontak Pertamina di 1-500-000.

Mulai Stabil

foto: batampos.co.id / cecep mulyana

Kebijakan PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I menambah pasokan gas elpiji 3 kg, berdampak mulai berangsur stabilnya ketersediaan gas bersubsidi tersebut di wilayah Batuaji dan Sagulung. Masyarakat tak kesulitan lagi karena hampir semua pangkalan punya persediaan atau stok gas bertabung melon tersebut.

Berbeda dengan kondisi sepekan sebelumnya, warga sempat kesulitan mendapatkan gas 3 kg karena banyak pangkalan kehabisan stok. Bahkan, untuk dapat gas, warga harus mencari hingga ke wilayah lain yang masih tersedia. Tidak sedikit warga yang harus merogok kocek lebih dalam karena terpaksa harus membeli ke pedagang eceran di pinggir jalan yang harganya mencapai Rp 20 ribu hingga Rp 25 per tabung.

”Tapi mulai Jumat (2/11) lalu sudah normal. Stok tak dibatasi lagi. Malahan di pangkalan kami ini masih banyak yang tersisa sampai hari ini (kemarin, red),” kata Heni, pemilik pangkalan gas di Kaveling Baru, Sagulung, kemarin.

Diakui Heni, sebelumnya gas 3 kg memang sempat langka karena pasokan yang didatangkan dari agen di bawa kuota normal. Dalam satu pangkalan misalkan normalnya menerima 50 tabung, namun hanya diantar 30 sampai 40 tabung. Itu dilakukan karena di wilayah lain seperti Bengkong kekurangan stok gas.

”Sekarang sudah aman. Semoga ke depannya tetap stabil. Karena kalau kurang dikit saja langsung terasa,” tuturnya.

Senada juga diungkapkan Usman, pemilik pangkalan gas elpiji 3 kg di Aviari, Batuaji. Menurut dia, kelangkaan yang terjadi belakangan ini karena pasokan di setiap pangkalan tidak sama. Ketika satu pangkalan masih punya stok, tapi pangkalan lainnya justru kehabisan sehingga terkesan langka. Akibatnya, warga di lokasi pangkalan gas yang kehabisan terpaksa mencari ke pangkalan lainnya.

”Ini juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi kecurangan. Kenapa ada pedagang eceran yang jualan di atas HET, ya karena kelangkaan seperti ini. Saat satu pangkalan ada stok mereka beli dalam jumlah yang banyak kemudian dijual secara ecer di atas HET. Orang yang benar-benar membutuhkan mau tak mau harus beli,” terangnya.

Sementara itu, pantauan di lapangan, sejak akhir pekan lalu, pasokan gas melon sudah stabil. Hampir semua pangkalan punya persediaan gas bersubsidi tersebut. Warga pun tak kerepotan lagi untuk mencari hingga ke wilayah lain. (she/eja)

Update