Jumat, 29 Maret 2024

Giliran Solar yang Langka

Berita Terkait

batampos.co.id – Rabu (7/11) kemarin, pemilik kendaraan pengguna bahan bakar solar mengeluh karena sulit mendapatkan solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Saiful, warga Seibeduk, mengaku sulit mendapatkan bahan bakar solar dua minggu belakangan ini. Solar di SPBU Tanjungpiayu dan lainnya yang ia datangi selalu habis. ”Kalau pun ada harus mengantre berjam-jam,” ujar Saiful, kemarin.

Dia mengatakan, saat pasokan solar di beberapa SPBU di Seibeduk kosong, ia terpaksa harus berkeliling mencari di SPBU lainnya. Namun, beberapa SPBU yang ia datangi juga kerap kehabisan stok solar.

”Paling dekat itu di Tembesi. Nah, di sana juga sering kosong, dan kalau pun ada pasti diserbu warga lainnya,” sebutnya.

Kelangkaan solar juga terjadi di SPBU Codo di Sagulung. Pantauan Batam Pos, sejumlah mobil truk, angkutan umum, dan kendaraan lain yang berbahan bakar solar terlihat mengantre dan menunggu di luar SPBU. SPBU juga memajang tulisan ’BMM Bio Solar Dalam Pengiriman’ akan segera masuk.

”Iya dari pagi (kemarin, red) memang sudah kosong, malamnya ada tapi cepat habis,” kata seorang petugas SPBU tersebut.

Di SPBU Tembesi antrean kendaraan juga mengular. Dewa, sopir lori mengaku terpaksa mengantre karena lelah mencari solar. ”Baru dari SPBU Batuaji, di sana solar juga kosong,” jelasnya.

Sementara itu, Area Manager Communication and Relations Pertamina MOR 1 Sumbagut, Rudi Ariffianto belum berhasil dikonfirmasi. Beberapa kali dihubungi melalui sambungn telepon, tapi sedang tidak aktif. Pesan singkat melalui WhatsApp juga belum mendapat balasan.

Namun, beberapa waktu lalu, Rudi menegaskan pengiriman pasokan solar ke Batam sudah sesuai kebutuhan. Apalagi untuk kuota solar yang dikirim ke masing-masing daerah telah diatur pemerintah karena disubsidi melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Dijelaskannya, peruntukan solar subsidi juga telah diatur pemerintah, seperti nelayan, petani, angkutan umum dan publik. Perusahaan besar atau industri dilarang membeli solar subsidi. ”Jadi, seharusnya tak ada kekurangan solar, sebab penyalurannya lancar,” kata Rudi. (yul/eja)

Update