Selasa, 16 April 2024

Semakin Langka, Pembelian Solar Dibatasi

Berita Terkait

Kendaraan Antre solar
foto: batampos.co.id / dalil harahap

batampos.co.id – Pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar kian langka di Batuaji dan Sagulung. Warga semakin sulit mendapatkan pasokan solar. Jikapun ada, warga harus berjuang ikuti antrean panjang kendaraan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang memiliki stok solar.

Ini terjadi karena pendistribusian solar tidak merata di semua SPBU. Jika satu SPBU memiliki stok solar maka SPBU lainnya kosong.

“Begini terus selama dua minggu terakhir ini. Susah kali mau beli solar. Adapun (di SPBU) harus antre panjang. Seperti hari ini, terpaksa antre di sini (SPBU Genta III) karena SPBU lain terdekat kosong semua,” ujar Febri, sopir truk, Kamis (8/11) siang.

Penuturan sopir truk itu sesuai dengan pantuan Batam Pos di lapangan. Dari lima SPBU yang ada di sepanjang jalan R Suprapto hingga jalan brigjen Katamso Tanjunguncang hanya dua yang terlihat melayani pembelian solar. Tiga lainnya sepih karena stok solar habis. Dua SPBU yang ada stok solar itu SPBU Genta III dan SPBU Tembesi. Antrean kendaraan berbahan bakar solar mengular hingga ke jalan raya di dua SPBU tersebut.

Situasi ini menyulitkan petugas SPBU yang memiliki stok solar untuk melayani pembeli. Mereka terpaksa membetasi pembelian solar baik yang beli menggunakan wadah untuk kepentingan nelayan dan masyarakat pulau ataupun yang langsung isi ke tanki kendaraan. Untuk kendaraan pengisian dibatasi maksimal 40 liter perhari (termasuk jenis truk). Sementara untuk nelayan yang beli menggunakan wadah dibatasi hanya 148 liter persatu pemegang surat rekomendasi dari dinas terkait.

“Biasanya sampai 400 liter sekali beli tapi sekarang dibatasi hanya tiga jerigen saja (148 liter) persatu surat rekomendasi ini,” ujar Sudin, nelayan asal pulau Galang di SPBU Tembesi, kemarin.

Pembatasan ini dibenarkan oleh pihaks SPBU sebagai upaya untuk mengakomodir semua mendaraan yang antre di pompa pengisian solar.

“Kalau tak dibatasi nanti tak kebagian orang yang antre atau datang belakangan,” ujar Sumadi, petugas SPBU Tanjunguncang, kemarin.

Padahal kata Sumadi, stok solar yang didatangkan dari Pertamina masih normal seperti biasa yakni sekitar 16 kilo liter perhari. Namun karena permintaan meningkat maka stok solar cepat habis dan terkesan langka atau dikurangi.

“Permintaan yang meningkat. Mungkin karena SPBU lain habis makanya saat disini ada pada kesini semua orang,” ujarnya. (eja)

Update