batampos.co.id – Maraknya peredaran suku cadang (part) palsu otomotif belum menjadi kekhawatiran PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Sebab, Daihatsu hanya menyiapkan stok suku cadang untuk kendaraan 8–15 tahun sejak diproduksi. Padahal, Daihatsu beroperasi di Indonesia sejak 1962.
’’Kita tahu ada beberapa pengusaha asal Tiongkok yang datang di toko-toko untuk mencari part-part laris dan langka di Indonesia, kemudian dibeli untuk diduplikasi di Tiongkok. Lalu, part palsu itu dijual kembali ke Indonesia dengan harga lebih murah,’’ ujar Direktur Marketing ADM Amelia Tjandra saat membuka Bandung Lautan Daihatsu (Balad) 2018 Sabtu (10/11).
Part-part palsu itu menjadi pro kontra bagi manajemen Daihatsu. ’’Part palsu ini bisa membantu kita menyediakan komponen untuk mobil-mobil tua. Untuk kendaraan baru, silakan asalkan tidak bohong. Jangan part palsu dibilang asli,’’ tegasnya.
Dia mengatakan, di Indonesia saat ini banyak beredar mobil Daihatsu yang usianya puluhan tahun. Bahkan, ada yang diproduksi pada 1960-an tetap jalan. Padahal, Daihatsu tidak lagi menyediakan part asli untuk kendaraan-kendaraan tua tersebut. ’’Kendaraan Daihatsu yang masih beroperasi di Indonesia kami perkirakan lebih dari dua juta unit. Mereka pasti masih perlu merawat atau memperbaikinya,’’ katanya.
Deputy Chief Executive PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Supranoto mengatakan, mobil Daihatsu diproduksi dengan kualitas tinggi sehingga jarang rusak. Selain itu, suku cadang Daihatsu dikenal murah jika dibandingkan dengan merek lain sehingga biaya perawatan terjangkau. ’’Banyak anggota komunitas Daihatsu yang mengatakan seperti itu. Jadi, lebih baik membeli part asli. Selain harganya murah, kualitasnya juga terjamin jika dibandingkan dengan part palsu,’’ ungkapnya. (wir/c4/oki/jpg)