Jumat, 19 April 2024

Guru Dibully, Malah Disanksi

Viral Video Pengeroyokan Guru SMK NU 03 Kaliwungu

Berita Terkait

batampos.co.id – Lima siswa SMK NU 03 Kaliwungu Kendal yang terlibat “pengeroyokan” terhadap gurunya di depan kelas ‘hanya’ mendapat sanksi membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. Kelima siswa tersebut berinisial PMI, SNC, MM, AA dan AAM.

Nama terakhir adalah siswa yang merekam kejadian tersebut dengan kamera handphone hingga videonya viral di media sosial.

Ironisnya, sang guru, Joko Susilo, yang menjadi korban bully siswanya justru mendapatkan sanksi lebih berat. Selain dibina, ia juga dilakukan pengawasan oleh Pengawas SMK Kabupaten Kendal.

Pengawas SMK Kabupaten Kendal, Langgeng Budhiarso, mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan secara khusus kepada Joko Susilo. Terutama dalam hal pendampingan pengajaran di dalam kelas, kepribadian dan hubungan sosial. “Sehingga kejadian yang menjadi keprihatinan kita bersama ini tidak kembali terulang,” katanya kepada Jawa Pos Radar Semarang (grup batampos.co.id).

Ia berharap ada tindakan nyata dari kepala sekolah maupun Ketua Yayasan SMK NU 03 Kaliwungu terhadap Joko Susilo. “Terutama agar tidak menulari siswa lainnya di sekolah ini, sehingga pembinaan juga dilakukan kepada siswa agar menghormati dan menghargai guru,” tuturnya.

Saat ditemui Bupati Kendal Mirna Annisa yang datang ke SMK NU 03 Kaliwungu kemarin, Joko Susilo menjelaskan, sebelum terjadi aksi yang diduga pengeroyokan oleh siswanya itu, ia meminta kepada para siswa mengakui siapa yang melempar kertas ke dirinya saat jam pelajaran Gambar Mesin yang diampunya. “Jadi, saat itu saya sedang mengajar pelajaran Gambar Mesin pada jam akhir pelajaran sekolah. Pada saat menulis di papan tulis, para siswa saling lempar kertas,” katanya.

Ia kemudian memperingatkan agar para siswa jangan membuat kegaduhan dan memperhatikan pelajaran. Namun kejadian kembali berulang, bahkan ada siswa yang melempar kertas mengenai kepalanya. “Saya kemudian tegur dan bertanya siapa siswa yang sudah melempari saya kertas. Tapi tetap tidak ada yang mengaku. Akhirnya, lima siswa itu berdiri dan maju sembari guyonan, siswa itu meminta saya untuk tidak marah. Saya juga sudah memaafkan lima siswa itu,” katanya.

Joko mengatakan jika dirinya saat itu tidak marah. Tapi lima siswa itu maju akhirnya terjadilah seperti yang telah direkam dalam video. “Yang saya tangkap siswa itu mungkin maksudnya hanya bercanda, tidak serius. Saya sendiri juga menganggapnya bercandaan saja,” akunya dengan wajah seperti memendam perasaan yang berat.

Ia mengakui, kejadian seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya. Joko juga mengaku jika bercandanya para siswa itu sangat berlebihan dan tidak wajar. “Setelah itu ya biasa lagi, saya mengajar lagi. Dan tidak terjadi apa-apa,” paparnya.

Joko mengaku jika aksinya dan kelakuan lima siswanya tersebut bakal viral dan menuai banyak kritikan dari netizen. Pasalnya, ia tidak menyadari jika aksinya tersebut direkam oleh AAM, satu dari lima siswa yang mendekati dirinya. “Sebenarnya sudah mau melaporkan siswa tersebut ke guru Bimbingan Konseling (BK). Tapi ternyata sudah telanjur viral di media sosial,” katanya.

Salah satu siswa, PMI, mengatakan, jika aksinya dan empat temannya tersebut tidak ada maksud untuk mengeroyok, mempermalukan ataupun tidak patuh pada nasihat guru. “Ya, hanya bercanda saja, karena memang Pak Joko kalau mengajar di kelas orangnya suka bercanda,” akunya.

PMI, SNC, MM, AA dan AAM mengaku menyesali perbuatannya tersebut. Karena telah mencoreng nama guru, sekolah, dan yayasan, serta LP Maarif NU dan warga Kendal. Kelimanya sudah membuat pernyataan tidak akan mengulanginya lagi. Jika mengulanginya lagi, kelimanya siap mengundurkan diri dari sekolah.

Sementara itu, Bupati Kendal, Mirna Annisa, meminta sekolah membina para siswanya secara serius. “Sebab, tanggung jawab guru bukan hanya soal kecerdasan saja, tapi nilai pendidikan karakter. Salah satunya adalah dengan pendidikan budi pekerti dan moral. Ini menurut saya jika memang bercanda, maka bercandanya sudah sangat keterlaluan,” kata Mirna saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMK NU 03 Kaliwungu.

Menurutnya, tindakan yang telah dilakukan lima siswa kepada Joko Susilo sangatlah tidak pantas dilakukan. Apalagi di lingkungan sekolah dan di dalam ruang kelas yang disaksikan siswa-siswi lainnya. “Guru saat mengajar di jam pelajaran bukannya disimak malah bercanda lempar-lemparan kertas. Bahkan sampai terjadi atraksi saling tendang,” tandasnya.

Mirna mengaku, kedatangannya ke sekolah tersebut untuk menjaga nama baik Kendal. Sebab, Kendal dengan slogan Kendal Beribadat harusnya melahirkan generasi yang sopan dan bermoral. Karena itu, ia meminta kepada seluruh guru di Kendal, khusunya SMK NU 03 Kendal, untuk lebih mengedepankan pendidikan karakter. Terutama pendidikan budi pekerti kepada para siswa, sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.

Dalam sidak, Mirna sempat bertemu dengan lima siswa yang ada dalam adegan video yang viral di media sosial. Dalam pertemuan tersebut, bupati ingin mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya terjadi. Ia menanyai satu persatu siswa yang terlibat dalam aksi pengeroyokan kepada Joko Susilo.

Namun yang didapat, baik siswa maupun pihak sekolah hanya mengatakan jika insiden itu hanya bercanda antara guru dan murid di ruang kelas. “Jika memang bercandaan, menurut saya ini bercanda yang tidak wajar. Saya sangat prihatin, ini menandakan etika dan moralnya kurang baik,” tandasnya.

Keprihatinan juga diungkapkan Wakil Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU Kendal, Supari. Ia mengatakan, SMK NU 03 Kaliwungu merupakan salah satu lembaga pendidikan di bawah binaan LP Maarif. “Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Dan kami akan memberikan pembinaan kepada sekolah dan guru-gurunya,” katanya.

Dikatakannya, LP Maarif NU Kendal akan memberikan pembinaan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran di kelas. “Kami juga akan melakukan pembinaan kesiswaan bersama satuan pendidikan, sehingga bisa ditingkatkan kedisiplinan,” ujarnya. (bud/aro/jpg)

Update