Jumat, 19 April 2024

Penderita HIV/AIDS Tertinggi Ada di DKI

Berita Terkait

batampos.co.id – Kasus HIV/AIDS di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Penyebab penularan yang tidak diketahui, mendominasi kasus HIV/AIDS yang terjadi.

“Tantangan kami semakin berat. Apalagi yang paling mengkhawatirkan, penyebab tidak diketahui lebih dominan. Padahal HIV AIDS ini sangat mengancam,” kata Plt Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sri Danti Anwar dalam kegiatan Kampanye Kilau Generasi Bebas HIV di Alun-alun Engku Putri, Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (13/11).

Selain penyebab tak diketahui, aktivitas seksual berisiko menduduki posisi yang juga dominan bersanding dengan aktivitas heteroseksual. Aktivitas seksual berisiko ini biasanya mengancam generasi muda. Hal tersebut bisa merusak generasi bangsa.

Seksual berisiko sendiri adalah aktivitas yang menimbulkan terjadinya kehamilan di luar nikah, kejadian aborsi, dan aktivitas berbahaya lainnya. Sedangkan aktivitas heteroseksual biasanya akan mengancam kalangan ibu. Hal itu juga tidak boleh dianggap remeh. Pada 2018, ada 36,7 juta penderita HIV/AIDS di Indonesia. Ibu rumah tangga yang paling beresiko.

Adapun sebaran daerah yang memiliki peningkatan kasus HIV/AIDS sudah mengalami pergesaran. Akhir 2000-an, daerah Papua menjadi yang tertinggi. Pada 2017 lalu, sudah beralih ke DKI Jakarta yang memiliki jumlah penderita HIV/AIDS lebih dari 48 ribu orang. Diikuti Jawa Timur (Jatim) dengan jumlah penderita lebih dari 35 ribu orang.

Papua sendiri saat ini memiliki jumlah penderita HIV/AIDS lebih dari 22 ribu orang. Tidak berbeda jauh dengan Jawa Barat (Jabar). Baru kemudian diikuti Bali dengan angka penderita HIV/AIDS sebesar 15 ribu orang. (bbi/JPC)

Update