Jumat, 29 Maret 2024

3.000 Titik Parkir Belum Dikelola Dengan Baik

Berita Terkait

batampos.co.id – Ketua komisi III DPRD Kota Batam Nyanyang Haris Pratamura mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 3.000 titik parkir tetapi yang dipungut retribusi hanya dari 619 titik. Belum lagi masih ada setoran ke oknum-oknum tertentu.

“Sebenarnya yang terdata itu ada 3.000 titik, tetapi yang terdata dan melaporkan itu hanya adasekitar 619 titik. Dan kita akan lihat nantinya apakah semua titik dipungut tetapi yang dilaporkan hanya sedikit,” kata Nyanyang beberapa hari lalu.

Menurutnya, jika dihitung dari jumlah titik yang terdata maka seharusnya PAD dari sektor parkir sangat signifikan. Di mana saat ini setahun hanya sekitar Rp 6 miliar saja ke daerah.

Ia menjelaskan, jika dihitung dengan 3.000 titik maka, setoran Rp 10 ribu sehari maka sudah dapat sekitar Rp 900 juta sebulan. Maka setahun sudah dapat sekitar Rp 10,8 miliar.

“Padahal tak mungkin kan setoran hanya Rp 10 ribu sehari. Kalau Rp 20 ribu saja sudah dapat sampai Rp 21 miliar. Jadi ini yang perlu kita tata,” katanya.

Ia mendukung, pemberlakuan parkir elektronik di Batam. Ada beberapa pilihan yang ditawarkan dinas perhubungan termasuk dengan kartu brizzi dan juga dengan sistem T cash bekerjasama dengan operator selular di Batam.

“Jadi ada yang pakai scan dan ada yang menggunakan ponsel. Yang jelas ini juga akan mendongkrak PAD. Termasuk menghilangkan raja-raja kecil ini,” katanya.

Ia mengatakan, untuk tahun depan Jukir tetap bekerja tanpa digaji bulanan. Penerapan parkir elektronik ini baru sekedar pilot projek yang hanya dterapkan di beberapa tempat saja.

“Jadi ada beberapa titik yang akan dijadikan pilot projec. Tetap yang konvensional tetap diberlakukan,” katanya.

Anggota DPRD lainnya Jurado Siburian juga tegas mengatakan bahwa masih banyak titik parkir yang belum dikelola dengan baik. Yang berpotensi terjadinya kebocoran sangat tinggi.

“kalau angka 600 yang disampaikan Dishub masih perlu dipertanyakan.saat ini banyak ruko yang tidak dipungut parkir secara langsung oleh Jukir. Tetapi kerjasama antara pihak Dishub dan pengelola ruko tersebut,” katanya, Selasa (13/11).

Menurutnya, istilah parkir mandiri juga tidak ada dalam perparkiran di Batam. Di mana parkir manadiri itu termasuk parkir khusus yang harus ada plang dan penjaga parkirnya.

“Berapa banyak hotel di Batam, berapa banyak alfamart dan Indomaret dan pertokoan di Batam yang tidak ada jukirnya. Ini kemana uang parkirnya. Menurut saya tidak ada transparansi di sini,” katanya.

Ia menegaskan bahwa titik parkir di Batam ini jumlahnya ribuan titik. Tetapi belum dikelola dengan baik dan retribusinya belum sepenuhnya masuk ke kas daerah

Sementara itu, kepala UPT Parkir Alexander membantah mengenai jumlah tersebut.Meski memang menurutnya masih banyak belum dikelola seperti mini market yang saat ini sudah banyak di Batam. “Tidak sampai segitulah. Banyak kali itu. Memang misanalny alfamart dan indomaret belum semua miua bisa kita kelola dan memang masih kita lakukan pendekatan,” katanya.

Apalagi menurutnya beberapa minimarket sudah tutup di Batam. Meski demikian pihaknnya masih terus melakukan pendataan real di lapangan.

Menurutnya titik parkir di Batam hanya sekitar 600 titik. Dan ia mengatakan bahwa semua itu menyetor ke Dishub Batam dan diteruskan ke kas daerah.

“Kita itu hanya ada sekitar 600 titik. Dan kita upayakan untuk pendapatan semaksimal mungkin,” katanya.

Ia mengatakan sejak Desember mendatang, pihaknya akan menerapkan parkir elektronik dengan cara menggunakan T cash. Di mana pihak Dishub akan bekerjasama dengan Telkomsel. Ini hanya berlaku untuk warga yang menggunakan ponsel android.

“Jadi warga mendownload aplikasi T cash dan e Parking Batam. Kemudian ini nanti akan dikoneksikan.Dan saat parkir, code parkir di ponsel warga akan discan oleh ponsel milik jukir,” katanya. (gas/eja/ian)

Update