batampos.co.id – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) menjadi mata uang terkuat di Asia Pasifik. Hal tersebut dikatakan oleh analis pasar uang Forex Time Jameel Ahmad.
Meskipun saat ini posisi Rupiah masih berfluktuatif, namun sentimen Bank Indonesia (BI) sukses membuat para investor pasar uang tertarik kembali ke momentum pembelian mata uang Garuda.
“Rupiah adalah mata uang terkuat di Asia Pasifik. Momentum beli Rupiah menguat setelah Bank Indonesia memberi kejutan dengan meningkatkan suku bunga untuk keenam kalinya di tahun 2018,” ujarnya seperti diberitakan, Jumat (16/11).
Menurutnya, Rupiah telah meningkat di atas 0,9 persen saat ini namun mata uang Indonesia berpotensi untuk semakin menguat di saat investor mencerna langkah terbaru BI.
“Penurunan Dolar AS selama tiga hari terakhir berturut-turut juga membantu sentimen pasar berkembang,” imbuhnya.
Jameel menuturkan, ini adalah kenaikan suku bunga ke-6 kali yang dilakukan BI tahun ini dan BI layak mendapatkan pujian atas keberanian untuk bertindak fleksibel dalam upaya membantu pasar Indonesia.
“Kenaikan suku bunga terkini ini akan membantu mengundang masuknya modal ke Indonesia, dan menolong defisit transaksi berjalan serta mencegah tekanan inflasi setelah Rupiah melemah lebih dari 10 persen tahun ini,” tandasnya. (mys/JPC)