Sabtu, 20 April 2024

Dilarang ke SEA Games, Atlet Utama Marah

Berita Terkait

batampos.co.id – Kemenpora sudah merancang strategi untuk menerjunkan atlet-atlet pelapis di SEA Games 2019 Filipina. Tujuannya adalah untuk mempercepat regenerasi. Juga agar atlet-atlet utama bisa berfokus untuk persiapan Olimpiade 2020 Tokyo. Namun, rencana mulia itu terancam tidak mulus. Ada yang menentang. Yakni atlet-atlet top sendiri.

Ada dua alasan penolakan yang mereka kemukakan. Pertama, khawatir prestasi Indonesia makin jeblok di SEA Games. Kedua, terjun di SEA Games justru mereka butuhkan untuk pemanasan ke Olimpiade. Itu, salah satunya, diutarakan oleh lifter top Eko Yuli Irawan. Dia geram dengan rencana pemerintah. ”Kami juga butuh kompetisi. SEA Games salah satu untuk memacu kami,” ujarnya.

Soal regenerasi atlet pelapis, menurut Eko, seharusnya pemerintah memberikan wadah tersendiri bagi mereka. Namun, untuk turun di SEA Games, sebaiknya Indonesia tetap menerjunkan skuad terbaik. ”Biar prestasi kita tetap maksimal,” imbuh liter yang merupakan juara dunia di kelas 61 kg tersebut.

Hal senada diucapkan perenang I Gede Siman Sudartawa. ”Semua itu kan ada tahapannya. Tim utama saja masih kesulitan bersaing. Kok ini sok-sokan mau menurunkan atlet pelapis,” tukas dia emosional. Siman ada benarnya. Tahun lalu, di SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Indonesia terseok di peringkat kelima klasemen medali. Di bawah Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura.

Sprinter asal Bali itu menyebut, atlet utama harus tetap terjun di berbagai kompetisi. Yang level dan gengsinya sebesar SEA Games. ”Kalaupun kami nggak turun (di SEA Games), tentu harus ada pengganti lomba di turnamen besar,” paparnya. ”Dan tentunya apresiasi juga kalau kami juara,” imbuh kolektor 8 emas SEA Games itu.

Rencana Kemenpora menerjunkan atlet lapis kedua di SEA Games sudah lama digaungkan. Hanya beberapa hari setelah Asian Games 2018. Kini tinggal menunggu ketok palu via Peraturan Menpora. ”Paling lambat Desember sudah keluar,” ucap Sesemenpora, Gatot S. Dewa Broto, ketika ditemui di kawasan GBK kemarin (15/11).

Gatot menyebutkan, regulasi menerjunkan atlet lapis kedua itu akan berlaku di semua cabang olahraga. Namun, tetap ada pengecualian. Misalnya jika ada cabor yang atlet juniornya sama sekali belum bisa bersaing. ”Kami akan mengambil opsi terbaik,” kata Gatot. Opsi yang bisa diambil adalah menggabungkan skuad pelatnas utama dengan lapis kedua.

Pilihan itu, salah satunya, akan diambil oleh PP PBSI. Induk bulu tangkis Indonesia akan menerjunkan pemain kombinasi. Ada nomor-nomor yang diisi pemain pelatnas pratama. Tapi pada ganda campuran, jatahnya akan diberikan kepada pasangan penerus Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. SEA Games dijadikan ajang ujian sebelum mereka bertarung di Olimpiade 2020. (nap/na/jpg)

Update