Jumat, 19 April 2024

Pemko Batam Mengaku Merasakan Manfaat OSS

Berita Terkait

Seorang warga sedang melakukan pengurusan perizinan di dinas Penanaman Modal Kota Batam di Mall Pelayanan Pubik. | Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Pemberlakuan One Single Submission (OSS) di Batam berpengaruh besar terhadap rencana investasi di Batam. Dari data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) sudah ada 1.430 perusahaan di Kota Batam yang mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) Dengan nilai investasi sekitar Rp 57 Triliun.

Kepala DPM PTSP Kota Batam Gustian Riau di kantornya, Kamis (15/11) mengatakan, sebagian besar perusahaan yang sudah mendapatkan NIB itu adalah perusahaan dalam negeri yakni 1.322 perusahaan dengan total rencana investasi Rp 47,5 Triliun. Sementara PMA hanya sekitar 108 perusahaan dengan nilai modal usaha sebesar Rp 9,5 triliun. Ini semua masukkan aplikasi paska pemberlakuan OSS di mana Pemko Batam sebagai admin di Batam.

“Jadi yang masuk itu dan ingin berusaha di Batam sangat banyak. Sebagian besar adalah PMDN. Kalau PMA hanya seratusan perusahaa. Mudah-mudahan langsung investasi di Batam,” katanya.

Sebagian besar rencana investasi tersebut berasal dari Sektor Industri Alat Angkutan dan Transportasi Lainnya, Sektor Industri Logam Dasar, Barang Logan, Mesin dan Elektronik dan Sektor Perdagangan dan Reparasi.

“Jadi setelah MPP ada dan OSS diberlakukan Juli lalu, jumlah perusahaan yang ingin investasi naik drastis. Dan kita berharap realisasi di semester II ini nantinya lebih besar dari semester satu,’ katanya.

Ia menjelaskan bahwa realisasi investasi PMDN di emester 1 2018 sebelum OSS diberlakukan yakni 36 Proyek dengan nilai investasi Rp 433,9 miliar dan menyerap 1672 Tenaga Kerja.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy), nilai investasi mengalami peningkatan 38,85% atau meningkat Rp 121,4 miliar. Sementara untuk jumlah proyek mengalami peningkatan 111,76% atau bertambah 19 Proyek, sedangkan untuk serapan tenaga kerja terjadi penurunan sebesar 10.11% atau sebanyak 188 tenaga kerja.

“Sektor Usaha yang terbesar melakukan investasi adalah industri alat angkutan dan transportasi lainnya. Kemudian ada logam dasar, barang Logan, mesin dan elektronik. Kemudian ada sektor perdagangan dan reparasi,” katanya.

Sementara realisasi investasi PMA Semester satu di tahun 2018 sebelum pembelakuan OSS terdapat 41 Proyek dengan nilai investasi 124.281.000 Dolar Amerika atau setara dengan Rp 1,6 Triliun (kurs Rp 13 ribu). Di mana investasi PMA tersebut menyerap 2.537 Tenaga Kerja.

Jika dibandingkan dgn periode yang sama tahun lalu (yoy), nilai investasi mengalami penurunan. Di mana tahun sebelumnya mencapai 179.007.000 dolar Amerika atau setara dengan Rp 2,3 Triliun. Sedangkan untuk serapan tenaga kerja meningkat sebanyak 1.020 tenaga kerja.

“Sektor usahanya masih hampir sama dengan investasi di PMDN. Tetapi kalau di PMDN paling banyak adalah angkutan,maka di PMA lebih besar adalah Sektor Usaha yang terbesar investasi sektor industri logam dasar, mesin dan elektronik. Sektor perdagangan dan reparasi juga ada,” tambah Gustian.karet, barang dari karet dan plastik.

Gustian mengatakan, Pemko Batam terus berupaya memudahkan investasi dengan mempermudah perizinan di segala bidang. Tentunya perizinan yang sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Izinnya sudah lengkap maka akan langsung diterbitkan. Dan ingat perizinan kita sudah lakukan online. Artinya kita mempermudah,” katanya.

Sementara itu, anggota komisi I DPRD Kota Batam Tumbur M Sihaloho mengatakan bahwa dengan banyaknya perusahaan yangn ingin masuk, artinya Batam masih tetap menjadi primadona. Ia berharap semua pihak yang ada di Batam untuk bisa terus menjaga investasi yang ada di Batam.

“Mari kita menciptakan keamanan dan kenyamanan di Batam. Investasi harus kita tingkatkan terus. Pemko Batam dan BP Batam harus terus memberikan kemudahan kepada setiap pengusaha yang ingin berinvestasi di Batam,” katanya. (ian)

Update